No.25/242/DKom
Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 28 Agustus – 1 September 2023
Pada akhir hari Kamis, 31 Agustus 2023
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.225 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,36%.
- DXY[1] melemah ke level 103,62.
- Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke level 4,108%.
Pada pagi hari Jumat, 1 September 2023
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.215 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun stabil di 6,36%.
Aliran Modal Asing (Minggu V Agustus 2023)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 31 Agustus 2023 sebesar 80,21 bps, turun dibandingkan per 25 Agustus 2023 sebesar 84,63 bps.
- Berdasarkan data transaksi 28 – 31 Agustus 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp2,52 triliun terdiri dari jual neto Rp0,42 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp2,10 triliun di pasar saham.
- Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen s.d. 31 Agustus 2023, nonresiden beli neto Rp84,11 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp1,01 triliun di pasar saham.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Jakarta, 1 September 2023
Departemen Komunikasi
Erwin Haryono
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
Tel.021-131, email : bicara@bi.go.id
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.