No.24/109/DKom
Kebutuhan pembiayaan korporasi pada Maret 2022 terindikasi meningkat
dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih
Tertimbang[1] (SBT)
sebesar 15,6%, lebih tinggi dari SBT Februari 2022 sebesar 14,3%. Peningkatan
pembiayaan diprakirakan bersumber dari dana sendiri, yang masih menjadi
mayoritas pembiayaan, pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, dan penjualan aset
tetap non-produktif. Sementara itu, pembiayaan yang bersumber dari pinjaman ke
perbankan dalam negeri terindikasi melambat.
Pada Maret 2022, penyaluran kredit baru juga terindikasi meningkat
dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Faktor utama yang memengaruhi perkiraan
meningkatnya penyaluran kredit baru tersebut yaitu permintaan pembiayaan dari
nasabah, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan. Penyaluran kredit
baru terindikasi meningkat pada seluruh kategori bank dan pada seluruh jenis
kredit kecuali KPR. Sementara itu, untuk keseluruhan periode triwulan I 2022,
penawaran penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh melambat dibandingkan
triwulan sebelumnya.
Kebutuhan pembiayaan baru oleh rumah tangga relatif stabil pada Maret
2022. Mayoritas rumah tangga memilih Bank Umum sebagai sumber utama penambahan
pembiayaan, dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi
Guna.
Hasil lengkap survei dapat dilihat dalam Survei Permintaan Penawaran
Pembiayaan di website Bank Indonesia.
Jakarta, 20
April 2022
Kepala Grup Departemen Komunikasi
Junanto Herdiawan
Direktur
Informasi tentang Bank
Indonesia
Tel.021-131, email : bicara@bi.go.id
[1] Pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan metode “Saldo Bersih Tertimbang" (SBT), yakni
jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100%), selanjutnya
dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat
dan menurun.