No.23/ 176 /DKom 
   Hasil Survei Perbankan Bank Indonesia 
   yang dilakukan pada Juni 2021 
   mengindikasikan secara triwulanan (qtq) penyaluran kredit baru pada triwulan II 2021 tumbuh positif. Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT)[1] permintaan kredit baru sebesar 53,9%. Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis kredit, tertinggi pada kredit modal kerja dengan SBT 45,0%, diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit investasi dengan SBT masing-masing sebesar 31,3% dan 13,3%. 
   Sementara itu, 
   pada triwulan III 2021 
   penyaluran kredit baru 
   diprakirakan 
   meningkat, terlihat dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 87,1%, lebih tinggi dibandingkan 53,9% pada triwulan II 2021. Peningkatan tersebut akan didorong oleh kredit modal kerja, diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit investasi.
   Standar penyaluran kredit pada triwulan III 2021 diprakirakan tidak seketat periode sebelumnya. Hal itu terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS)[2] sebesar 0,3%, lebih rendah dibandingkan dengan 1,2% pada triwulan sebelumnya. Aspek kebijakan penyaluran yang diprakirakan tidak seketat triwulan sebelumnya antara lain plafon kredit, jangka waktu kredit, perjanjian kredit, dan agunan.
   Keseluruhan tahun 2021, hasil survei mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2021 sebesar 6,3% (yoy). Optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.
Hasil lengkap survei dapat dilihat dalam 
   
      Survei 
      Perbankan di situs web Bank Indonesia.
Jakarta, 19 Juli 2021
Kepala Departemen Komunikasi
   Erwin Haryono
Direktur Eksekutif
 
Informasi tentang Bank Indonesia
Tel.021-131, email : 
   bicara@bi.go.id
 
 
   
   
[1] Saldo Bersih Tertimbang (SBT) adalah suatu metode pengolahan data, yakni jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100%), selanjutnya dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan menurun.
[2] Indeks Lending Standard (ILS) adalah menggunakan Saldo Bersih Tertimbang berdasarkan bobot kredit responden terhadap total kredit responden dan bobot jawaban
