No.23/ 159 /DKom
Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran Covid-19, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik.
Perkembangan Nilai Tukar 28 Juni –2 Juli 2021
A. Pada akhir hari Kamis, 1 Juli 2021
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.500 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke level 6,56%.
- DXY1 menguat ke level 92,60.
- Yield UST (US Treasury) Note2 10 tahun turun ke level 1,458%.
B. Pada pagi hari Jumat, 2 Juli 2021
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.500 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun stabil ke level 6,56%.
C. Aliran Modal Asing (Minggu V Juni 2021)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 73,50 bps per 1 Juli 2021 dari 72,08 bps per 25 Juni 2021.
- Berdasarkan data transaksi 28 Juni – 1 Juli 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp4,65 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp4,13 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,52 triliun.
- Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden beli neto Rp14,96 triliun.
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Jakarta, 2 Juli 2021
Kepala Departemen Komunikasi
Erwin Haryono
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
Tel.021-131, email : bicara@bi.go.id
1 DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
2 UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
