No. 23/102/DKom
Kebutuhan pembiayaan korporasi pada Maret 2021 terindikasi meningkat. Saldo Bersih Tertimbang (SBT)
kebutuhan pembiayaan korporasi pada Maret 2021 sebesar 16,6%, meningkat
dibandingkan dengan SBT pada Februari 2021 yakni 8,2%. Peningkatan
kebutuhan pembiayaan terutama disampaikan oleh responden pada sektor
Industri Pengolahan, Perdagangan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan,
Konstruksi, serta Reparasi Mobil dan Motor. Kebutuhan tersebut digunakan
untuk mendukung aktivitas operasional, membayar kewajiban yang jatuh
tempo, dan mendukung pemulihan pasca-new normal. Adapun pemenuhan
kebutuhan pembiayaan didominasi oleh dana sendiri yang meningkat,
sementara porsi pinjaman perbankan dalam negeri dan pinjaman dari
perusahaan induk terindikasi menurun dibandingkan dengan periode
sebelumnya.
Penambahan
pembiayaan melalui perbankan yang dilakukan oleh rumah tangga pada
Maret 2021 masih terbatas. Pengajuan pembiayaan oleh rumah tangga
tersebut terutama diperoleh dari Bank Umum, dengan jenis pembiayaan yang
diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna (KMG).
Dari
sisi penawaran perbankan, penyaluran kredit baru pada Maret 2021
terindikasi lebih tinggi dibandingkan dengan Februari 2021. Berdasarkan
kelompok bank, meningkatnya penyaluran kredit baru pada Maret 2021
diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank dan untuk seluruh jenis
kredit. Dengan perkembangan tersebut, penyaluran kredit baru
diprakirakan tumbuh positif untuk keseluruhan Triwulan I 2021,
terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru sebesar 52,9%.
Jakarta, 16 April 2021
Kepala Departemen Komunikasi
Erwin Haryono
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
Telp. 021-131, Email : bicara@bi.go.id
[1] Saldo
Bersih Tertimbang (SBT) adalah selisih antara persentase jawaban
meningkat dikurangi persentase jawaban menurun kebutuhan penawaran dan
pembiayaan perbankan