Mencermati
kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19, Bank
Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara
periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut :
Pada
akhir hari Kamis, 8 Oktober 2020
1. Rupiah
ditutup pada level (bid) Rp14.685 per dolar AS.
3. DXY melemah
ke level 93,61%.
4. Yield UST (US
Treasury) Note 10 tahun naik ke level 0,769%.
Pada pagi hari Jumat, 9
Oktober 2020
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.660 per
dolar AS.
2. Yield SBN 10
tahun stabil pada 6,88%.
Aliran Modal
Asing (Minggu II Oktober 2020)
1. Premi
CDS (Credit Default Swaps)
Indonesia 5 tahun turun ke 96,07 bps
per 8 Oktober 2020 dari 111,7 bps per 2 Oktober 2020.
2. Berdasarkan
data transaksi 5-8 Oktober 2020, nonresiden di pasar
keuangan domestik beli neto Rp2,43 triliun, dengan beli neto di pasar SBN
sebesar Rp4,64 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp2,21 triliun.
3. Berdasarkan
data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual
neto sebesar Rp170,36 triliun.
1. Berdasarkan
Survei Pemantauan Harga pada minggu II Oktober 2020, perkembangan harga pada
bulan Oktober 2020 diperkirakan inflasi sebesar 0,02% (mtm). Dengan
perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Oktober 2020 secara tahun kalender
sebesar 0,91% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,39% (yoy).
2. Penyumbang
utama inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas cabai
merah sebesar 0,06% (mtm), minyak goreng dan bawang merah masing-masing sebesar
0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode
laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0.05% (mtm), emas
perhiasan sebesar -0,02% (mtm) dan beras sebesar -0,01% (mtm).
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan
Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika
penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke
waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh
untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang
pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Jakarta, 9 Oktober 2020
Kepala Departemen Komunikasi
Onny Widjanarko
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
Telp. 021-131, Email : bicara@bi.go.id
DXY atau Indeks Dolar
adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara
utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury
Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor
1-10 tahun.
CDS atau Credit Default
Swaps merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu
negara.