Berita Terkini (Siaran Pers)

BI Icon
​Departemen Komunikasi
12/18/2020 6:00 AM
Hits: 3518

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (18 Desember 2020)

Info Terbaru
 


Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut :
A.   Perkembangan Nilai Tukar 14-17 Desember 2020
Pada akhir hari Kamis, 17 Desember 2020 
1.   Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.085 per dolar AS.
2.   Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke level 5,94%.
3.   DXY[1] melemah ke level 89,82.
4.   Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 0,933%.
Pada pagi hari Jumat, 18 Desember  2020
1.   Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.085 per dolar AS.
2.   Yield SBN 10 tahun turun di 5,92%.
Aliran Modal Asing (Minggu III Desember 2020)
1.   Premi CDS (Credit Default Swaps)[3] Indonesia 5 tahun turun di 65,75 bps per 17 Desember 2020 dari 67,91 bps per 11 Desember 2020.
2.   Berdasarkan data transaksi 14-17 Desember 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp3,86 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp2,04 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp1,82 triliun.
3.   Berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto sebesar Rp140,01 triliun.
B.   Inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali
1.   Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Desember 2020, perkembangan harga pada bulan Desember 2020 diperkirakan inflasi sebesar 0,36% (mtm).  Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi 2020 sebesar 1,60%(yoy).
2.   Penyumbang utama inflasi yaitu cabai merah sebesar 0,08% (mtm), telur ayam ras sebesar 0,06% (mtm), cabai rawit sebesar 0,04% (mtm), tomat sebesar 0,03% (mtm), daging ayam ras sebesar 0,02% (mtm), minyak goreng, jeruk, wortel, dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas emas perhiasan  sebesar -0,05% (mtm) dan bawang merah sebesar -0,01% (mtm).
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Jakarta, 18 Desember 2020
Kepala Departemen Komunikasi
Erwin Haryono
Direktur Eksekutif

 Informasi tentang Bank Indonesia
Telp. 021-131, Email : bicara@bi.go.id
 
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
[3] CDS atau Credit Default Swaps merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu negara.

Lampiran
Kontak
Contact Center BICARA : (62 21) 131 e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Halaman ini terakhir diperbarui 12/19/2020 8:06 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?
Tag :
  • Info Terbaru

Baca Juga