Mencermati
kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19,
Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah
secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai
berikut :
A. Perkembangan
Nilai Tukar 7 – 11 Desember 2020
Pada akhir hari Kamis, 10
Desember 2020
1. Rupiah
ditutup pada level (bid) Rp14.090 per dolar AS.
2. Yield
SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke level 6,17%.
3. DXY menguat ke level 90,82.
4. Yield
UST (US Treasury) Note
10 tahun turun ke level 0,906%.
Pada pagi hari Jumat, 11
Desember 2020
1. Rupiah
dibuka pada level (bid) Rp14.080 per dolar AS.
2. Yield
SBN 10 tahun dibuka stabil di 6,16%.
Aliran Modal
Asing (Minggu II Desember 2020)
1. Premi
CDS (Credit Default Swaps)
Indonesia 5 tahun naik ke 67,53
bps per 10 Desember 2020 dari 66,31 bps per 4 Desember 2020.
2. Berdasarkan
data transaksi 7 – 10 Desember 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual
neto Rp1,33 triliun, dengan jual neto di pasar SBN sebesar Rp0,96 triliun dan
jual neto di pasar saham sebesar Rp0,37 triliun.
3. Berdasarkan
data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual
neto sebesar Rp143,76 triliun.
B. Inflasi
berada pada level yang rendah dan
terkendali
1. Berdasarkan
Survei Pemantauan Harga pada minggu II Desember 2020, perkembangan harga pada
bulan Desember 2020 diperkirakan inflasi sebesar 0,30% (mtm). Dengan
perkembangan tersebut, perkiraan inflasi tahun 2020 sebesar 1,54%.
2. Penyumbang
utama inflasi, yaitu cabai merah sebesar 0,07% (mtm), telur ayam ras sebesar
0,04% (mtm), cabai rawit dan tomat masing-masing sebesar 0,03% (mtm), serta
minyak goreng, jeruk, daging ayam ras, wortel, bayam, dan tarif angkutan udara
masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas yang menyumbang
deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas emas perhiasan sebesar
-0,06% (mtm) dan bawang merah sebesar -0,01% (mtm).
Bank
Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas
terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya
terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah
koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas
makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia
tetap baik dan berdaya tahan.
Jakarta,
11 Desember 2020
Kepala Departemen
Komunikasi
Erwin Haryono
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan
pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD,
SEK, CHF). UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara
yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun. CDS atau Credit Default Swaps merupakan indikator yang
sering digunakan dalam mengukur risiko suatu negara.