Berburu barang dengan merek internasional memang kerap dilakukan sebagian masyarakat. Berbagai alasan mendasari hal tersebut, mulai dari kualitasnya yang baik, modelnya yang mengikuti zaman hingga menjadi status simbol bagi pemiliknya. Namun kini, produk dalam negeri dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga tak kalah kerennya, bahkan tak sedikit yang sudah diekspor ke mancanegara. Hal ini membuktikan, produk UMKM telah memiliki standar kualitas ekspor. Tahu dong, kualitas ekspor memiliki spesifikasi yang tidak sembarangan?
Walau demikian, berbagai dukungan tentu masih perlu dilakukan. Terlebih di tengah pandemi, UMKM menjadi salah satu sektor yang paling terpukul. Menurut survei Bank Indonesia, 87,5% UMKM harus menelan pil pahit karena mengalami penurunan pendapatan. Untuk itu, dari sisi pelaku UMKM, inovasi dan adaptasi termasuk pemanfaatan teknologi digital, menjadi hal mutlak untuk dilakukan. Dengan pemanfaatan teknologi digital tentunya dapat memudahkan pelaku UMKM untuk memasarkan produknya, tak hanya bagi konsumen lokal, namun juga global. Selain itu dari sisi pembayaran, dengan digitalisasi membuat transaksi dapat dilakukan di manapun dan kapanpun, sehingga proses transaksi menjadi semakin mudah.
Dari sisi konsumen, kita harus meningkatkan kesadaran serta minat untuk membeli dan menggunakan produk dalam negeri. Dengan cara tersebut, selain dapat mendukung UMKM untuk terus berkembang, kita juga bisa membantu menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Bagaimana tidak, data dari Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan, bahwa UMKM memiliki peranan penting dan strategis dalam struktur perekonomian Indonesia, karena 99,9% dari pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM dengan penyerapan tenaga kerja hingga 97,0% dan berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar 60,5%.
Bank Indonesia sendiri, konsisten melaksanakan program pengembangan UMKM melalui tiga pilar kebijakan, yaitu korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan pembiayaan guna mewujudkan UMKM yang produktif, inovatif, dan adaptif. Tak sampai di situ, Bank Indonesia juga terus mendukung Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BWI) dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi, antara lain melalui penyelenggaraan berbagai event strategis Bank Indonesia, perluasan penggunaan QRIS UMKM, program belanja produk-produk UMKM, serta peluncuran aplikasi E-Catalogue Bank Indonesia.
Salah satu event strategis Bank Indonesia yang selalu dinantikan masyarakat sebagai aksi nyata dukungan terhadap UMKM serta pariwisata, adalah Karya Kreatif Indonesia (KKI). Sedikit kilas balik, pada tahun lalu, KKI terbukti sukses menjadi momentum kebangkitan UMKM di era pandemi untuk mendorong UMKM digital dan UMKM ekspor. Ini dilatarbelakangi oleh capaian KKI 2021 yang meningkat signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, baik dari sisi omzet (94%), jumlah pengunjung (130%), realisasi business matching ekspor dan pembiayaan (17%), maupun komitmen pembiayaan (548%). Hal ini mencerminkan membaiknya kinerja UMKM dan optimisme untuk bangkit setelah melewati badai pandemi.
Di tahun ini, KKI akan kembali hadir pada 26 - 29 Mei 2022 dengan rasa yang berbeda, karena KKI 2022 menjadi bagian dari side event Presidensi Indonesia untuk G20. Ini disebabkan inklusi keuangan melalui dorongan kepada UMKM merupakan salah satu agenda prioritas G20 Indonesia.
Wah, jadi penasaran, ya! Yuk, nantikan KKI 2022 dan bersama kita dukung UMKM Indonesia untuk “Go Digital, Go Global” dan Berwisata di Indonesia Aja untuk Pulih Bersama!
