Naskah ilmiah ini mengkaji penentu arus masuk modal asing dan menganalisis apakah arus masuk tersebut memengaruhi pasar obligasi dan perbankan dalam konteks Indonesia. Kami mencatat bahwa depresiasi nilai tukar dan suku bunga acuan dalam negeri cenderung mendorong arus masuk modal asing. Sama halnya, defisit fiskal yang lebih tinggi mengurangi arus masuk modal asing terlepas dari pengukuran arus masuk modal. Selain itu, kepemilikan asing yang lebih tinggi dalam obligasi pemerintah juga didorong oleh arus masuk modal asing secara langsung atau melalui kenaikan dalam rekening giro. Terkait dengan implikasi untuk perbankan, arus masuk modal asing yang lebih tinggi memitigasi risiko kredit risiko bank. Faktor-faktor global seperti suku bunga acuan AS dan indeks volatilitas memang memengaruhi arus masuk modal asing, meskipun dampaknya berbeda-beda menurut besaran arus masuk modal. Pada akhirnya, untuk memitigasi pembalikan modal asing, naskah ilmiah ini mendorong pentingnya bauran kebijakan seperti manajemen defisit fiskal, kebijakan moneter yang penuh kehati-hatian untuk menjaga diferensial suku bunga antara suku bunga acuan AS dan dalam negeri, serta suku bunga fleksibel atau manajemen inflasi. Tetapi, mengidentifikasi jenis-jenis arus keluar modal asing juga berperan penting untuk memahami bauran kebijakan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan tertentu.
Kata kunci: arus modal, saldo rekening giro, stabilitas keuangan, kebijakan makroekonomi, pasar obligasi, perbankan