Risiko transisi mencakup risiko pasar dan reputasi, jika terjadi, dapat menyebabkan kerugian pasar. Studi ini menggambarkan dinamika potensi pergerakan dan transisi pasar ekspor seiring dengan peningkatan global preferensi konsumen akan produk hijau. Kami mendapati bahwa pasar ekspor untuk komoditas unggul Indonesia meningkat akibat pertumbuhan global di masa lalu dan kenaikan permintaan global di masa lalu akan produk tertentu, meskipun tidak ada daya saing produk riil. Berdasarkan skenario yang menggambarkan bahwa agenda hijau muncul sebagian besar hanya dari negara maju dan masih terbatas dari negara berkembang, diperkirakan bahwa transisi pasar ekspor menuju keseimbangan baru akan menemukan ekuilibrium. Selanjutnya, studi ini membahas secara eksploratif tentang berbagai upaya yang sedang berjalan di industri ekspor untuk melakukan transisi energi. Kami mengelaborasi peluang dan tantangan pada adopsi ekonomi sirkuler untuk industri ekspor. Ditunjukkan bahwa agar diplomasi dagang Indonesia tidak hanya menjaga posisi pasar di pasar tradisional, tetapi juga menangkap pasar nontradisional, termasuk pasar yang menolak produk Indonesia dengan meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia melalui ekonomi sirkuler.
Kata kunci: dinamika inflasi, biaya transaksi, perputaran uang, uang digital, mata uang digital, pembayaran digital, mata uang digital bank sentral (CBDC).