Naskah ilmiah ini berupaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan kebijakan sebagai berikut: (i) apakah komplementaritas antara kebijakan moneter dan kebijakan makroprudensial tergantung pada sikap kebijakan moneter dan fiskal, dan (ii) apa dampak keseluruhan yang mungkin terjadi akibat penerbitan mata uang digital bank sentral (CBDC) pada kerangka bauran kebijakan bank sentral yang ada. Kami menganalisis pertanyaan-pertanyaan ini dalam model Ekuilibrium Umum Stokastik Dinamis (DSGE) skala menengah untuk Indonesia dengan kebijakan fiskal non-trivial dan dampak penghematan CBDC. Untuk pertanyaan pertama, kami mendapati bahwa sikap kebijakan moneter-fiskal berperan penting dalam hal apakah peraturan kebijakan makroprudensial menstabilkan fluktuasi siklus bisnis dan meningkatkan kesejahteraan. Tetapi, masalah yang masih terjadi adalah rezim moneter pasif dan fiskal aktif (MPFA) kurang optimal dibandingkan dengan rezim moneter aktif dan fiskal pasif (MAFP). Untuk pertanyaan kedua, kami mendapati bahwa penerbitan CBDC mengurangi biaya transaksi dan dampaknya pada variabel ekonomi keseluruhan sama dengan dampak perkembangan teknologi yang permanen.
Kata kunci: kerangka kebijakan terintegrasi; bauran kebijakan bank sentral; model DSGE untuk Indonesia; koordinasi kebijakan moneter-fiskal; koordinasi kebijakan makroprudensial-fiskal; mata uang digital bank sentral (CBDC).