No.27/227/DKom
Pasar keuangan yang efisien dan transparan menjadi kunci pembiayaan menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Untuk itu, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan industri perbankan memperkuat sinergi dalam mengembangkan instrumen keuangan domestik. Demikian pesan yang diusung pada penandatanganan Perjanjian Induk Derivatif Antarbank dan peluncuran Matchmaking Overnight Index Swap (OIS) di Jakarta, Jumat (26/9).
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti menegaskan bahwa BI terus mendorong pendalaman pasar keuangan melalui peningkatan volume transaksi dan pembentukan harga yang lebih kredibel. Di pasar uang, fokus diarahkan pada transaksi repo dan Overnight Index Swap (OIS)[1] yang mengacu pada suku bunga acuan INDONIA[2]. Sementara di pasar valuta asing, penguatan dilakukan lewat Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF)[3] dan FX Swap[4], dengan referensi kurs JISDOR serta kurs acuan non-USD/IDR.
Destry menjelaskan bahwa matchmaking OIS[5] berfungsi memfasilitasi pencocokan transaksi antarbank sehingga harga terbentuk lebih efisien dan interaksi pasar lebih lancar. Ketersediaan suku bunga acuan berbasis INDONIA juga diharapkan memperkuat mekanisme harga instrumen OIS yang bersifat forward looking. BI mencatat perkembangan positif di pasar valas. Hingga Agustus 2025, rata-rata harian transaksi DNDF mencapai USD 212 juta, atau sekitar sepuluh kali lipat lebih tinggi dibanding awal penerapannya pada 2018. Capaian tersebut masih perlu terus ditingkatkan “Tentunya BI tidak bisa sendirian, perlu sinergi dan kerja sama kita bersama," ujar Destry.
Sejalan dengan itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menilai penggunaan INDONIA sebagai acuan OIS merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kredibilitas, transparansi, dan efektivitas suku bunga rupiah, sejalan dengan reformasi suku bunga global. OJK berkomitmen melakukan pemantauan, pendampingan, dan mendorong pemanfaatan instrumen berbasis INDONIA agar memberi manfaat optimal bagi stabilitas sistem keuangan. “Dengan sinergi seluruh pemangku kepentingan, kita optimis pasar keuangan Indonesia semakin kompetitif dan berdaya saing global," ujar Dian.
Dari sisi industri, dukungan nyata ditunjukkan dengan penandatanganan 105 kontrak perjanjian induk derivatif baru dan 23 komitmen kontrak penerapan margin oleh 56 bank. Langkah ini mencerminkan keseriusan perbankan untuk memperkuat fondasi pasar domestik, khususnya dalam pengembangan OIS dan DNDF. Namun, Destry menekankan agar komitmen tersebut tidak berhenti di atas kertas, melainkan diwujudkan melalui peningkatan transaksi nyata di pasar.
Sinergi lintas otoritas dan pelaku pasar diharapkan akan semakin memperdalam, melikuidkan, dan memperkuat daya tahan pasar uang serta valas domestik. Dengan demikian, pasar keuangan Indonesia dapat menjadi pilar penting bagi pembiayaan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Jakarta, 26 September 2025|
Departemen Komunikasi
Ramdan Denny Prakoso
Direktur Eksekutif
[1] Overnight Index Swap (OIS) merupakan transaksi berjenis swap, yang mempertukarkan aliran suku bunga yang bersifat tetap (fixed) dan mengambang (float) yang perhitungannya menggunakan basis bunga harian (daily compounding). Transaksi OIS juga memiliki peran yang krusial dalam penguatan suku bunga acuan di pasar uang yang berbasis transaksi,
[2] INDONIA (Indonesia Overnight Index Average) adalah suku bunga acuan rupiah yang mencerminkan rata-rata bunga transaksi pinjaman antarbank tanpa agunan (overnight) di Indonesia; digunakan sebagai referensi utama dalam transaksi OIS.
[3] DNDF (Domestic Non-Deliverable Forward) adalah kontrak lindung nilai (hedging) valuta asing yang diselesaikan dalam rupiah di dalam negeri, tanpa penyerahan fisik valas, sehingga mendukung stabilitas nilai tukar.
[4] FX Swap (Foreign Exchange Swap) adalah transaksi kombinasi jual-beli valas dengan dua tanggal berbeda, yaitu spot dan forward
[5] Matchmaking OIS merupakan proses mencocokkan penawaran (bid/ask) transaksi OIS yang disampaikan oleh Pelaku Pasar Uang dengan metode yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Matchmaking OIS bertujuan untuk memfasilitasi price discovery dan pengembangan pasar OIS di Indonesia. Matchmaking OIS mendorong pembentukan reference rate berbasis INDONIA yang bersifat forward looking, yang mendukung pendalaman pasar uang guna meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter Bank Indonesia.

