No.27/192/DKom
Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 11 -15 Agustus 2025
Pada akhir hari Kamis, 14 Agustus 2025
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.106 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,35%.
- DXY[1] menguat ke level 98,25.
- Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke 4,285%.
Pada pagi hari Jumat, 15 Agustus 2025
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp Rp16.150 per dolar AS.
Yield SBN 10 tahun naik di 6,37%.
Aliran Modal Asing (Minggu III Agustus 2025)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 14 Agustus 2025 sebesar 67,72 bps, turun dibanding dengan 8 Agustus 2025 sebesar 73,78 bps.
- Berdasarkan data transaksi 11 – 14 Agustus 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp15,31 triliun, terdiri dari beli neto Rp5,37 triliun di pasar saham, Rp7,88 triliun di pasar SBN, dan Rp2,05 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 14 Agustus 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp57,48 triliun di pasar saham dan Rp94,52 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp71,83 triliun di pasar SBN.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Jakarta, 15 Agustus 2025
Departemen Komunikasi
Ramdan Denny Prakoso
Direktur Eksekutif
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
