No. 23/58/DKom
Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran Covid-19, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut :
A.
Perkembangan Nilai
Tukar 1-5 Maret 2021
Pada akhir hari Kamis, 4 Maret 2021
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.260 per dolar AS.
-
Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke level 6,56%.
- DXY1 menguat ke level 91,63.
-
Yield UST (US Treasury) Note2 10 tahun naik ke level 1,564%
Pada pagi hari Jumat,
5 Maret 2021
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.260 per dolar AS.
-
Yield SBN 10 tahun naik ke level 6,60%.
Aliran Modal Asing (Minggu I Maret 2021)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 76,05 bps per 4 Maret 2021 dari 77,4 bps per 26 Februari 2021.
- Berdasarkan data transaksi 1-4 Maret 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp0,40 triliun, dengan jual neto di pasar SBN sebesar Rp1,00 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp0,60 triliun.
- Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto sebesar Rp1,56 triliun.
B.
Inflasi
berada pada level yang rendah dan terkendali
- Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu I Maret 2021, perkembangan harga pada bulan Maret 2021 tetap terkendali, dan diperkirakan inflasi sebesar 0,09% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Maret 2021 secara tahun kalender sebesar 0,45% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,37% (yoy).
- Penyumbang utama inflasi Maret 2021 sampai dengan minggu pertama yaitu komoditas cabai rawit sebesar 0,04% (mtm), bawang merah sebesar 0,03% (mtm), ikan mas, ikan kembung, tomat dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain komoditas cabai merah sebesar -0,03% (mtm) dan emas perhiasan sebesar -0,02% (mtm).
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Jakarta, 5 Maret 2021
Kepala Departemen Komunikasi
Erwin Haryono
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
Telp. 021-131, Email :
bicara@bi.go.id
1 DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
2 UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.