No. 23/114/DKom
Mencermati
kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran
Covid-19, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas
nilai Rupiah secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan
inflasi, sebagai berikut :
A. Perkembangan Nilai Tukar 26-30 April 2021
Pada akhir hari Kamis, 29 April 2021
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.445 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke level 6,46%.
3. DXY[1] melemah ke level 90,61.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 1,609%.
Pada pagi hari Jumat, 30 April 2021
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.400 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun stabil di level 6,46%.
Aliran Modal Asing (Minggu V April 2021)
1. Premi CDS Indonesia 5 tahun turun
2. ke 76,00 bps per 29 April 2021 dari 77,39 bps per 23 April 2021.
3. Berdasarkan data transaksi 26 – 29 April 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp5,10 triliun terdiri dari beli neto di pasar SBN sebesar Rp5,86 triliun, sementara di pasar saham jula neto sebesar Rp0,76 triliun).
4. Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden jual neto Rp2,85 triliun
B. Inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali
1. Berdasarkan
Survei Pemantauan Harga pada minggu V April 2021, perkembangan harga
pada bulan April 2021 diperkirakan inflasi sebesar 0,18% (mtm). Dengan
perkembangan tersebut, perkiraan inflasi April 2021 secara tahun
kalender sebesar 0,63% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,47% (yoy).
2. Penyumbang
utama inflasi April 2021 sampai dengan minggu kelima yaitu komoditas
daging ayam ras, jeruk, minyak goreng, daging sapi, dan emas perhiasan.
Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain cabai rawit, bawang merah, kangkung, bayam, beras dan tomat.
Bank
Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan
otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran
Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke
waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu
ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,
serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya
tahan.
Jakarta, 30 April 2021
Kepala Departemen Komunikasi
Erwin Haryono
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
Telp. 021-131, Email : bicara@bi.go.id
[1]
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar
terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK,
CHF).
[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
