Berita Terkini (Siaran Pers)

BI Icon

Departemen Komunikasi​

4/23/2021 4:00 PM
Hits: 3171

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (23 April 2021)

Siaran Pers
 


No. 23/111/DKom

Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran Covid-19, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut :

A.  Perkembangan Nilai Tukar 19 - 23 April 2021

Pada akhir hari Kamis, 22 April 2021

1.   Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.515 per dolar AS.

2.   Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke level 6,40%.

3.   DXY[1] melemah ke level 91,33.

4.   Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke level 1,538%.

Pada pagi hari Jumat, 23 April 2021

1.   Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.510 per dolar AS.

2.   Yield SBN 10 tahun naik ke level 6,41%.

Aliran Modal Asing (Minggu IV April 2021)

1.   Premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke 78,90 bps per 22 April 2021 dari 78,37 bps per 16 April 2021.

2.   Berdasarkan data transaksi 19 – 22 April 2021, nonresiden di pasar keuangan beli neto Rp3,88 triliun terdiri dari beli neto di pasar SBN sebesar Rp4,68 triliun, dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,80 triliun.

3.   Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden jual neto Rp6,82 triliun.

 

B.   Inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali

1.   Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV April 2021, perkembangan harga pada bulan April 2021 diperkirakan inflasi sebesar 0,18% (mtm).  Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi April 2021 secara tahun kalender sebesar 0,63% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,47% (yoy).

2.   Penyumbang utama inflasi April 2021 sampai dengan minggu keempat yaitu komoditas komoditas daging ayam ras sebesar 0,10% (mtm), jeruk sebesar 0,05% (mtm), cabai merah, daging sapi, minyak goreng dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas cabai rawit sebesar -0,04% (mtm), kangkung, bawang merah, bayam, beras dan telur ayam ras masing-masing sebesar -0,01% (mtm).

Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

 

Jakarta, 23 April 2021

Kepala Departemen Komunikasi

Erwin Haryono

Direktur Eksekutif

 

Informasi tentang Bank Indonesia

Telp. 021-131, Email : bicara@bi.go.id

 

[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.


Infografis_Perkembangan_Indikator_Stabilitas_Nilai_Rupiah_23_April_2021.jpg

Lampiran
Kontak

Contact Center BICARA: (62 21) 131 e-mail: bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB

Halaman ini terakhir diperbarui 5/6/2021 6:15 AM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?
Tag :

Baca Juga