Mencermati
kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19,
Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah
secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai
berikut :
A. Perkembangan
Nilai Tukar 31 Agustus – 3 September 2020
Pada akhir hari Kamis, 3
September 2020
1. Rupiah
ditutup pada level (bid) Rp14.760 per dolar AS.
2. Yield SBN
(Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke level 6,92%.
3. DXY menguat ke level 92.74.
4. Yield UST (US
Treasury) Note 10 tahun turun ke level 0,635%.
Pada pagi hari Jumat, 4
September 2020
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.700 per dolar AS.
2. Yield SBN 10
tahun naik
menjadi 6,91%.
Aliran Modal Asing (Minggu I
September 2020)
1. Premi
CDS (Credit Default Swaps)
Indonesia 5 tahun turun ke 85,72 bps per 3 September 2020 dari 93,41 bps per 28
Agustus 2020.
2. Berdasarkan
data transaksi 31 Agustus – 3 September 2020, nonresiden di pasar keuangan
domestik jual neto Rp2,56 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp1,57
triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp4,13 triliun.
3. Berdasarkan
data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual
neto Rp149,19 triliun.
B. Inflasi
berada pada level yang rendah dan
terkendali
1. Berdasarkan
Survei Pemantauan Harga pada minggu I September 2020, perkembangan harga pada
bulan September 2020 diperkirakan deflasi sebesar 0,01% (mtm). Dengan
perkembangan tersebut, perkiraan inflasi September 2020 secara tahun kalender
sebesar 0,92% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46% (yoy).
2. Penyumbang
utama deflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas daging
ayam ras sebesar -0,05% (mtm), bawang merah sebesar -0,03% (mtm), cabai merah
dan telur ayam ras masing-masing sebesar -0,02% (mtm), serta cabai rawit,
jeruk, dan emas perhiasaan masing-masing sebesar -0,01% (mtm). Sementara itu,
komoditas penyumbang inflasi yaitu bawang putih dan minyak goreng masing-masing
sebesar 0,01% (mtm).
Bank
Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas
terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan
dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta
langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi
Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Jakarta,
4 September 2020
Kepala Departemen
Komunikasi
Onny Widjanarko
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
DXY atau Indeks Dolar adalah
indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama
lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury
Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor
1-10 tahun.
CDS atau Credit Default
Swaps merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu
negara.