Mencermati
kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19,
Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah
secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai
berikut :
Pada akhir hari Kamis, 3
Desember 2020
1. Rupiah
ditutup pada level (bid) Rp14.100 per dolar AS.
2. Yield SBN
(Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke level 6,18%.
3. DXY melemah
ke level 90,71.
4. Yield UST (US
Treasury) Note 10 tahun naik ke level 0,906%.
Pada pagi hari Jumat, 4
Desember 2020
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.100 per dolar AS.
2. Yield SBN 10
tahun dibuka
stabil di 6,18%.
Aliran Modal
Asing (Minggu I Desember 2020)
1. Premi
CDS (Credit Default Swaps)
Indonesia 5 tahun turun ke 66,88
bps per 3 Desember 2020 dari 71,29 bps per 27 November 2020.
2. Berdasarkan
data transaksi 30 November – 3 Desember 2020, nonresiden di pasar keuangan
domestik jual neto Rp2,55 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp1,30
triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp3,85 triliun.
3. Berdasarkan
data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual
neto sebesar Rp142,56 triliun.
1. Berdasarkan
Survei Pemantauan Harga pada minggu I Desember 2020, perkembangan harga pada
bulan Desember 2020 diperkirakan inflasi sebesar 0,22% (mtm). Dengan
perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Desember 2020 secara tahun kalender
sebesar 1,46% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46% (yoy).
2. Penyumbang
utama inflasi, yaitu cabai merah sebesar 0,04% (mtm), telur ayam ras dan cabai
rawit masing-masing sebesar 0,03% (mtm), tomat sebesar 0,02% (mtm), serta
minyak goreng, jeruk, dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01%
(mtm). Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan
berasal dari komoditas emas perhiasan sebesar -0,07% (mtm) dan bawang merah
sebesar -0,01% (mtm).
Bank
Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas
terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan
dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta
langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi
Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Jakarta, 4 Desember 2020
Kepala Grup Departemen Komunikasi
Junanto Herdiawan
Direktur
Informasi tentang Bank Indonesia
Tel.021-131, email : bicara@bi.go.id
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan
pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD,
SEK, CHF). UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara
yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun. CDS atau Credit Default Swaps merupakan indikator yang
sering digunakan dalam mengukur risiko suatu negara.