Mencermati
kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19,
Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah
secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai
berikut :
A.
Perkembangan Nilai Tukar 29 Juni – 2 Juli 2020
Pada akhir hari Kamis, 2 Juli 2020
1.
Rupiah
ditutup pada level Rp14.305 per dolar AS.
3. DXY melemah ke level 97,32.
4. Yield UST (US
Treasury) Note 10
tahun naik ke level 0,669%.
Pada pagi hari Jumat, 3 Juli
2020
1. Rupiah dibuka pada
level Rp14.305 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun di level 7,19%.
Aliran
Modal Asing (Minggu I Juli 2020)
1. Premi
CDS (Credit Default Swaps)
Indonesia 5 tahun turun ke 121,68 bps per 2 Juli 2020 dari 131,47 bps per 26
Juni 2020.
2. Berdasarkan
data transaksi 29 Juni – 2 Juli 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik
jual neto Rp7,81 triliun, dengan jual neto di pasar SBN sebesar Rp6,13 triliun
dan jual neto di pasar saham sebesar Rp1,68 triliun.
3. Berdasarkan
data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual
neto Rp144,22 triliun.
B.
Inflasi berada pada level yang
rendah dan terkendali
1. Berdasarkan
Survei Pemantauan Harga pada minggu I Juli 2020, inflasi Juli 2020 diperkirakan
sebesar 0,04% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya. Dengan perkembangan
tersebut, perkiraan inflasi Juli 2020 secara tahun kalender sebesar 1,13%
(ytd), dan secara tahunan sebesar 1,69% (yoy).
2. Penyumbang
utama inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas telur
ayam ras sebesar 0,06% (mtm), daging ayam ras sebesar 0,03% (mtm), emas
perhiasan sebesar 0,02% (mtm), dan rokok kretek filter sebesar 0,01% (mtm).
Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu bawang merah
sebesar -0,06% (mtm), bawang putih dan jeruk masing-masing sebesar -0,02%
(mtm), serta cabai merah, minyak goreng, cabai rawit, gula pasir dan angkutan
udara masing-masing sebesar -0,01% (mtm).
Bank Indonesia akan
terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor
secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian
Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan
lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem
keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya
tahan.
Jakarta, 3 Juli
2020
Kepala Departemen
Komunikasi
Onny Widjanarko
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
Telp. 021-131, Email : bicara@bi.go.id
DXY atau Indeks Dolar
adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara
utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF). UST atau US Treasury
Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor
1-10 tahun. CDS atau Credit Default
Swaps merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu
negara.