Mencermati kondisi perekonomian
Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19, Bank Indonesia menyampaikan
perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik. Indikator
dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut :
Pada akhir hari Kamis, 26 November 2020
1. Rupiah
ditutup pada level (bid) Rp14.090 per
dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun
ke level 6,15%.
3. DXY
melemah
ke level 91,99.
4. Yield UST (US Treasury) Note
10 tahun naik ke level 0,882%.
Pada pagi
hari Jumat, 27
November 2020
1. Rupiah dibuka pada level (bid)
Rp14.080 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun dibuka stabil di 6,15%.
Aliran Modal Asing (Minggu III November 2020)
1. Premi
CDS (Credit Default Swaps)
Indonesia 5 tahun turun ke 71,71
bps per 26 November 2020 dari 77,94 bps per 20 November 2020.
2. Berdasarkan
data transaksi 23 – 26 November 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik beli
neto Rp4,87 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp3,51 triliun dan beli
neto di pasar saham sebesar Rp1,36 triliun.
3. Berdasarkan
data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual
neto sebesar Rp141,13 triliun.
1. Berdasarkan
Survei Pemantauan Harga pada minggu IV November 2020, perkembangan harga pada bulan
November 2020 diperkirakan inflasi sebesar 0,25% (mtm). Dengan perkembangan tersebut,
perkiraan inflasi November 2020 secara tahun kalender sebesar 1,21% (ytd), dan
secara tahunan sebesar 1,57% (yoy).
2. Penyumbang
utama inflasi, yaitu daging ayam ras sebesar 0,10% (mtm), telur ayam ras
sebesar 0,05% (mtm), bawang merah, cabai merah, cabai rawit, dan minyak goreng
masing-masing sebesar 0,02% (mtm), serta tomat, bawang putih, dan jeruk
masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas yang menyumbang
deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas emas perhiasan sebesar
-0,02% (mtm) dan tarif angkutan udara sebesar -0,01% (mtm).
Bank
Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas
terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan
dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah
koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas
makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia
tetap baik dan berdaya tahan.
Jakarta,
27 November 2020
Kepala Departemen
Komunikasi
Onny Widjanarko
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
Telp. 021-131, Email : bicara@bi.go.id
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan
pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD,
SEK, CHF). UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara
yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun. CDS atau Credit Default Swaps merupakan indikator yang
sering digunakan dalam mengukur risiko suatu negara.