Mencermati
kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19,
Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah
secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai
berikut :
A. Perkembangan
Nilai Tukar 22-25 Juni 2020
Pada akhir hari Kamis, 25 Juni
2020
1. Rupiah
ditutup pada level Rp14.000 per dolar AS.
2. Yield SBN
(Surat Berharga Negara) 10 tahun stabil pada level 7,15%.
3. DXY melemah
ke level 97,43.
4. Yield UST (US
Treasury) Note 10 tahun turun ke level 0,686%.
Pada pagi hari Jumat, 26 Juni 2020
1. Rupiah dibuka pada level Rp14.110 per dolar AS.
2. Yield SBN 10
tahun naik
di 7,18%.
Aliran Modal Asing (Minggu IV Juni 2020)
1. Premi
CDS (Credit Default Swaps)
Indonesia 5 tahun naik ke 131,66 bps per 25 Juni 2020 dari 121,57 bps per 19
Juni 2020.
2. Berdasarkan
data transaksi 22-25 Juni 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto
Rp3,40 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp4,92 triliun, dan jual
neto di pasar saham sebesar Rp1,52 triliun.
3. Berdasarkan
data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual
neto Rp141,72 triliun.
B. Inflasi
berada pada level yang rendah dan
terkendali
1. Berdasarkan
Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Juni 2020, inflasi Juni 2020
diperkirakan sebesar -0,01% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya. Dengan
perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juni 2020 secara tahun kalender
sebesar 0,90% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,76% (yoy).
2. Penyumbang
utama deflasi pada periode laporan antara lain berasal dari berasal dari
komoditas bawang putih sebesar -0,04% (mtm), cabai merah, jeruk dan tarif
angkutan udara masing-masing sebesar -0,03% (mtm), cabai rawit, gula pasir dan
emas perhiasan masing-masing sebesar -0,02% (mtm), serta minyak goreng sebesar
-0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang inflasi yaitu
daging ayam ras sebesar 0,13% (mtm), telur ayam ras sebesar 0,05% (mtm), dan
tomat sebesar 0,01% (mtm).
BI akan
terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk
memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap
perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi
kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi
dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik
dan berdaya tahan.
Jakarta, 26 Juni 2020
Kepala Departemen Komunikasi
Onny Widjanarko
Direktur Eksekutif
DXY atau Indeks Dolar
adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara
utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury
Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor
1-10 tahun.
CDS atau Credit Default
Swaps merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu
negara.