Mencermati
kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19,
Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah
secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai
berikut :
A.
Perkembangan Nilai Tukar 20-23 Juli 2020
Pada akhir hari Kamis, 23 Juli 2020
1.
Rupiah
ditutup pada level Rp14.550 per dolar AS.
3. DXY melemah ke level 94,69.
4. Yield UST (US
Treasury) Note 10
tahun turun
ke level 0,577%.
Pada pagi hari Jumat, 24 Juli
2020
1. Rupiah dibuka pada
level Rp14.500 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun turun di 6,83%.
Aliran
Modal Asing (Minggu IV Juli 2020)
1. Premi
CDS (Credit Default Swaps)
Indonesia 5 tahun turun ke 112,9 bps per 23 Juli 2020 dari 124,7 bps per 17
Juli 2020.
2. Berdasarkan
data transaksi 20-23 Juli 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto
Rp5,17 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp5,40 triliun dan jual
neto di pasar saham sebesar Rp0,23 triliun.
3. Berdasarkan
data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual
neto Rp143,77 triliun.
B.
Inflasi berada pada level yang
rendah dan terkendali
1. Berdasarkan
Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Juli 2020, bulan Juli 2020 diperkirakan
mengalami deflasi sebesar 0,03% (mtm). Dengan perkembangan tersebut,
perkiraan inflasi Juli 2020 secara tahun kalender sebesar 1,06% (ytd), dan
secara tahunan sebesar 1,61% (yoy).
2. Penyumbang
utama deflasi pada periode laporan antara lain berasal dari bawang merah
sebesar -0,10% (mtm), daging ayam ras sebesar -0,03% (mtm), bawang putih
sebesar -0,03% (mtm), gula pasir sebesar -0,02% (mtm),
jeruk sebesar -0,02 (mtm) serta cabai merah, kelapa, daging sapi, dan angkutan
udara masing-masing sebesar -0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas utama
penyumbang inflasi, yaitu telur ayam ras sebesar 0,05% (mtm), emas
perhiasan sebesar 0,04% (mtm), dan rokok kretek filter sebesar 0,01% (mtm).
Bank Indonesia akan
terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk
memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap
perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi
kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi
dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik
dan berdaya tahan.
Jakarta, 24 Juli
2020
Kepala Departemen
Komunikasi
Onny Widjanarko
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
Telp. 021-131, Email : bicara@bi.go.id
DXY atau Indeks Dolar
adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara
utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury
Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor
1-10 tahun. CDS atau Credit
Default Swaps merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko
suatu negara.