Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai
dampak penyebaran COVID-19, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator
stabilitas nilai Rupiah secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar
dan inflasi, sebagai berikut :
A. Perkembangan
Nilai Tukar 15-18 Juni 2020
Pada akhir hari Kamis, 18 Juni 2020
1. Rupiah
ditutup menguat pada level Rp14.010 per dolar AS.
2. Yield SBN
(Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 7,13%.
3. DXY
menguat ke level 97,42.
4. Yield UST (US
Treasury) Note 10 tahun naik ke level 0,708%.
Pada pagi hari Jumat, 19
Juni 2020
1. Rupiah dibuka pada level Rp14.020 per dolar AS.
2. Yield SBN 10
tahun naik di 7,15%.
Aliran Modal
Asing (Minggu III Juni 2020)
1. Premi
CDS (Credit Default Swaps)
Indonesia 5 tahun turun ke 124,20 bps per 18 Juni 2020 dari 129,71 bps per 12
Juni 2020.
2. Berdasarkan
data transaksi 15-18 Juni 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto
Rp1,09 triliun, dengan jual neto di pasar saham sebesar Rp2,15 triliun dan beli
neto di pasar SBN sebesar Rp1,06 triliun.
3. Berdasarkan
data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual
neto Rp142,16 triliun.
B. Inflasi
berada pada level yang rendah dan
terkendali
1. Berdasarkan
Survei Pemantauan Harga pada minggu III Juni 2020, inflasi Juni 2020
diperkirakan sebesar 0,02% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya. Dengan
perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juni 2020 secara tahun kalender
sebesar 0,93% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,79% (yoy).
2. Penyumbang
utama inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas daging
ayam ras sebesar 0,13% (mtm), telur ayam ras sebesar 0,04% (mtm), bawang merah
dan tomat masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas yang
menyumbang deflasi, antara lain bawang putih -0,04% (mtm), cabai merah -0,03%
(mtm), tarif angkutan udara -0,03% (mtm), cabai rawit, jeruk dan emas perhiasan
masing-masing sebesar -0,02% (mtm); serta minyak goreng dan gula pasir masing-masing
sebesar -0,01% (mtm).
BI akan
terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk
memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap
perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi
kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi
dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik
dan berdaya tahan.
DXY atau Indeks Dolar adalah
indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama
lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury Note
merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10
tahun.
CDS atau Credit Default Swaps
merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu negara.