Mencermati
kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19,
Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah
secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai
berikut :
Pada akhir hari Kamis, 17
September 2020
1. Rupiah
ditutup pada level (bid) Rp14.820 per dolar AS.
3. DXY melemah
ke level 92,97.
4. Yield UST (US
Treasury) Note 10 tahun naik ke level 0,689%.
Pada pagi hari Jumat, 18
September 2020
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.750 per dolar AS.
2. Yield SBN 10
tahun stabil
pada 6,89%.
Aliran Modal Asing (Minggu III
September 2020)
1. Premi
CDS (Credit Default Swaps)
Indonesia 5 tahun naik ke 92,15 bps
per 17 September 2020 dari 91,16 bps per 11 September 2020.
2. Berdasarkan
data transaksi 14-17 September 2020,
nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp4,64 triliun, dengan jual
neto di pasar SBN sebesar Rp1,80 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar
Rp2,84 triliun.
3. Berdasarkan
data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual
neto sebesar Rp168,27 triliun.
1. Berdasarkan
Survei Pemantauan Harga pada minggu III September 2020, perkembangan harga pada
bulan September 2020 diperkirakan deflasi sebesar -0,01% (mtm). Dengan
perkembangan tersebut, perkiraan inflasi September 2020 secara tahun kalender
sebesar 0,92% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46% (yoy).
2. Penyumbang utama deflasi pada periode laporan berasal
dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,04% (mtm), daging ayam ras sebesar
-0,03% (mtm), bawang merah sebesar -0,02% (mtm), jeruk, cabai
rawit, dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01% (mtm). Sementara itu,
komoditas yang menyumbang inflasi yaitu bawang putih dan minyak goreng
masing-masing sebesar 0,02% (mtm). Kenaikan harga bawang putih diperkirakan
karena pasokan impor yang mulai berkurang, sedangkan kenaikan harga minyak
goreng sejalan dengan kenaikan harga CPO internasional.
Bank
Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait
untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya
terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah
koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas
makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia
tetap baik dan berdaya tahan.
Jakarta,
18 September 2020
Kepala Departemen
Komunikasi
Onny Widjanarko
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
DXY atau Indeks Dolar
adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara
utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury
Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor
1-10 tahun.
CDS atau Credit Default
Swaps merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu
negara.