Mencermati
kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19,
Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah
secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai
berikut :
A. Perkembangan
Nilai Tukar 13-16 Juli 2020
Pada akhir hari Kamis, 16 Juli 2020
1. Rupiah
ditutup pada level Rp14.560 per dolar AS.
3. DXY melemah
ke level 96,35.
4. Yield UST (US
Treasury) Note 10 tahun turun ke level 0,617%.
Pada pagi hari Jumat, 17 Juli 2020
1. Rupiah dibuka pada level Rp14.560 per dolar AS.
2. Yield SBN 10
tahun stabil
di 7,03%.
Aliran Modal
Asing (Minggu III Juli 2020)
1. Premi
CDS (Credit Default Swaps)
Indonesia 5 tahun naik ke 125,9 bps per 16 Juli 2020 dari 123,05 bps per 10
Juli 2020.
2. Berdasarkan
data transaksi 13-16 Juli 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto
Rp1,82 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp2,56 triliun, dan jual
neto di pasar saham sebesar Rp0,73 triliun.
3. Berdasarkan
data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual
neto Rp145,47 triliun.
B. Inflasi
berada pada level yang rendah dan
terkendali
1. Berdasarkan
Survei Pemantauan Harga pada minggu III Juli 2020, inflasi Juli 2020
diperkirakan sebesar 0,01% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan
inflasi Juli 2020 secara tahun kalender sebesar 1,10% (ytd), dan secara tahunan
sebesar 1,66% (yoy).
2. Penyumbang
utama inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas telur
ayam ras sebesar 0,05% (mtm), emas perhiasan sebesar 0,03% (mtm), dan rokok
kretek filter sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas utama yang
menyumbang deflasi yaitu bawang merah sebesar -0,09% (mtm), bawang putih
sebesar -0,03% (mtm), gula pasir sebesar -0,02% (mtm), jeruk sebesar -0,02
(mtm) serta cabai merah, daging sapi, kelapa, minyak goreng dan angkutan udara
masing-masing sebesar -0,01% (mtm).
Bank
Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas
terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan
dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta
langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi
Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Jakarta,
17 Juli 2020
Kepala Departemen Komunikasi
Onny Widjanarko
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
Telp. 021-131, Email : bicara@bi.go.id
DXY atau Indeks Dolar
adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara
utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury
Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor
1-10 tahun.
CDS atau Credit
Default Swaps merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu
negara.