Mencermati
kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19,
Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah
secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai
berikut:
A. Perkembangan
Nilai Tukar 10-13 Agustus 2020
Pada akhir hari Kamis, 13
Agustus 2020
1. Rupiah
ditutup pada level (bid) Rp14.700 per dolar AS.
2. Yield SBN
(Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke level 6,75%.
3. DXY melemah
ke level 93,34.
4. Yield UST (US
Treasury) Note 10 tahun naik ke level 0,721%.
Pada pagi hari Jumat, 14
Agustus 2020
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.700 per dolar AS.
2. Yield SBN 10
tahun stabil
di 6,75%.
Aliran Modal Asing (Minggu II
Agustus 2020)
1.
Premi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia 5 tahun turun ke 101,83 bps
per 13 Agustus 2020 dari 107,28 bps per 7 Agustus 2020.
2.
Berdasarkan data transaksi 10-13 Agustus 2020,
nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp4,74 triliun, dengan jual
neto di pasar SBN sebesar Rp3,98 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar
Rp0,76 triliun.
3.
Berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd),
nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp148,19 triliun.
B. Inflasi
berada pada level yang rendah dan
terkendali
1. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga
pada minggu II Agustus 2020, inflasi Agustus 2020 diperkirakan sebesar 0,01%
(mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Agustus 2020 secara
tahun kalender sebesar 0,99% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,39% (yoy).
2. Penyumbang utama inflasi pada
periode laporan, antara lain berasal dari komoditas emas perhiasan sebesar
0,11% (mtm), cabai merah sebesar 0,02% (mtm), minyak goreng dan ikan kembung
masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas yang menyumbang
deflasi, yaitu daging ayam ras sebesar -0,15% (mtm), bawang merah sebesar
-0,06% (mtm), telur ayam ras, jeruk, dan tomat sebesar -0,02% (mtm).
Bank
Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas
terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan
dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta
langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi
Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Jakarta,
14 Agustus 2020
Kepala Departemen
Komunikasi
Onny Widjanarko
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
DXY atau Indeks Dolar adalah
indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama
lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury Note
merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10
tahun.
CDS atau Credit Default Swaps
merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu negara.