Mencermati kondisi
perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19, Bank Indonesia
menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik.
Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut :
Pada akhir hari Kamis, 12 November 2020
1.
Rupiah
ditutup pada level (bid) Rp14.140 per dolar AS.
3. DXY menguat ke level 92,97.
4. Yield UST (US
Treasury) Note 10
tahun naik ke level 0,882%.
Pada
pagi hari Jumat, 13 November 2020
1. Rupiah dibuka pada
level (bid) Rp14.140 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun naik menjadi 6,31%.
Aliran Modal Asing (Minggu II
November 2020)
1. Premi CDS (Credit
Default Swaps) Indonesia 5 tahun
turun ke 72,68 bps per 12 November 2020 dari 81,63 bps per 6
November 2020.
2.
Berdasarkan
data transaksi 9 -12 November 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik beli
neto Rp7,18 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp4,71 triliun dan
beli neto di pasar saham sebesar Rp2,47 triliun.
3.
Berdasarkan
data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual
neto sebesar Rp145,75 triliun.
1.
Berdasarkan
Survei Pemantauan Harga pada minggu II November 2020, perkembangan harga pada
bulan November 2020 diperkirakan inflasi sebesar 0,21% (mtm). Dengan
perkembangan tersebut, perkiraan inflasi November 2020 secara tahun kalender
sebesar 1,17% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,53% (yoy).
2.
Penyumbang
utama inflasi yaitu daging ayam ras sebesar 0,08% (mtm), cabai merah sebesar
0,03% (mtm), telur ayam ras dan bawang merah masing-masing sebesar 0,02% (mtm),
serta cabai rawit, minyak goreng, tomat dan bawang putih masing-masing sebesar
0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode
laporan berasal dari komoditas tarif angkutan udara dan emas perhiasan
masing-masing sebesar -0,01% (mtm).
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas
terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan
dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta
langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi
Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Jakarta, 13
November 2020
Kepala Departemen
Komunikasi
Onny Widjanarko
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
Telp. 021-131, Email : bicara@bi.go.id
UST atau US Treasury Note
merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10
tahun. CDS atau Credit Default Swaps
merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu negara.