Mencermati
kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19,
Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah
secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai
berikut :
A. Perkembangan
Nilai Tukar 7 – 11 September 2020
Pada akhir hari Kamis, 10
September 2020
1. Rupiah
ditutup pada level (bid) Rp14.820 per dolar AS.
2. Yield SBN
(Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke level 6,93%.
3. DXY[1]menguat ke level 93,34.
4. Yield
UST (US Treasury) Note
10 tahun turun ke level 0,677%.
Pada pagi hari Jumat, 11
September 2020
1. Rupiah
dibuka pada level (bid) Rp14.850 per dolar AS.
2. Yield
SBN 10 tahun naik menjadi 7,04%.
Aliran Modal Asing (Minggu II
September 2020)
1. Premi
CDS (Credit Default Swaps)
Indonesia 5 tahun naik ke 91,36 bps per 10 September 2020 dari 86,71 bps per 4
September 2020.
2. Berdasarkan
data transaksi 7-10 September 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual
neto Rp0,50 triliun, dengan jual neto di pasar saham sebesar Rp2,37 triliun dan
beli neto di pasar SBN sebesar Rp1,87 triliun.
3. Berdasarkan
data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual
neto Rp153,29 triliun.
B. Inflasi
berada pada level yang rendah dan
terkendali
1. Berdasarkan
Survei Pemantauan Harga pada minggu II September 2020, perkembangan harga pada
bulan September 2020 diperkirakan deflasi sebesar 0,01% (mtm). Dengan
perkembangan tersebut, perkiraan inflasi September 2020 secara tahun kalender
sebesar 0,92% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46% (yoy).
2. Penyumbang
utama deflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas telur
ayam ras dan bawang merah masing-masing sebesar -0,03% (mtm), daging ayam ras
sebesar -0,02% (mtm), jeruk, cabai merah, cabai rawit, dan emas perhiasan
masing-masing sebesar -0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas penyumbang inflasi
yaitu bawang putih dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Bank
Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas
terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan
dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta
langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi
Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Jakarta,
11 September 2020
Kepala Departemen
Komunikasi
Onny Widjanarko
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
DXY atau Indeks Dolar
adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara
utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury
Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor
1-10 tahun.
CDS atau Credit Default
Swaps merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu
negara.