Laporan

BI Icon
​​Grup Sektoral dan Regional DKEM   
9/2/2020 10:00 AM
Hits: 4232

​Laporan Nusantara Agustus 2020

Triwulan
Laporan Nusantara

​ecara umum, dinamika perekonomian Indonesia pada triwulan II 2020 diwarnai dengan semakin meluasnya dampak pandemi COVID-19 yang memberikan tekanan pada kinerja perekonomian Indonesia selama periode laporan. Pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2020 terkontraksi sebesar 5,32% (yoy) dibandingkan capaian triwulan I 2020 yang sebesar 2,97%. Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran COVID-19 menyebabkan terbatasnya mobilitas masyarakat dan barang, yang kemudian menurunkan permintaan domestik serta aktivitas produksi dan investasi di berbagai daerah. Sementara itu, kinerja ekspor yang masih tumbuh positif di sebagian besar wilayah, didorong permintaan khususnya dari Tiongkok terhadap beberapa komoditas ekspor seperti besi dan baja, bijh logam, serta pulp dan waste paper. Pertumbuhan ekonomi berbagai daerah diperkirakan membaik pada paruh kedua 2020, didorong kenaikan permintaan domestik sejalan relaksasi PSBB dan peningkatan realisasi fiskal sebagai stimulus. Perkembangan pada awal triwulan III 2020 memperkuat indikasi pemulihan permintaan domestik tersebut antara lain tercermin dari kenaikan indikator mobilitas masyarakat, penjualan eceran dan online, keyakinan konsumen, serta ekspektasi kegiatan usaha. Perekonomian global yang diperkirakan membaik juga mendorong perbaikan prospek kinerja sektor eksternal dan pemulihan ekonomi di berbagai daerah. ​

Di sisi harga, realiasi inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di berbagai daerah pada triwulan II 2020 tetap rendah yang terutama dipengaruhi oleh permintaan domestik yang lemah. Secara nasional, inflasi IHK pada akhir triwulan II 2020 tercatat rendah yakni 1,96% (yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi periode akhir triwulan sebelumnya sebesar 2,96% (yoy). Rendahnya inflasi dipengaruhi oleh lemahnya permintaan domestik akibat pandemi COVID-19, konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, dan stabilitas nilai tukar yang terjaga. Inflasi volatile food (VF) dan inflasi inti di sebagian besar wilayah menurun didukung pasokan yang memadai dari panen raya, distribusi yang terjaga, dan pengaruh harga komoditas pangan global yang rendah. Sementara itu, inflasi kelompok administered price juga tetap rendah meski sedikit meningkat karena kenaikan harga jual aneka rokok dan tarif angkutan. Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mengendalikan inflasi tetap rendah dalam sasarannya sebesar 3,0% ± 1% pada 2020 dan 2021. ​

Publikasi Laporan Nusantara edisi Agustus 2020 kali ini juga mengangkat isu khusus bertema “Mempercepat Pemulihan Industri Manufaktur terdampak Covid-19 melalui Peningkatan Iklim Usaha untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Perbaikan Transaksi Berjalan”. Di tengah perlambatan kinerja industri manufaktur akibat dampak trade war serta meluasnya pandemi Covid-19, beberapa komoditas ekspor manufaktur tetap memiliki daya tahan. Selain itu, terdapat peluang penguatan industri manufaktur, baik dari sisi penguatan ekspor maupun penguatan local value chain yang secara gradual dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor yang masih tinggi. Strategi pengembangan dan penguatan manufaktur untuk mempercepat pemulihan sektor manufaktur akan diulas lebih mendalam pada Laporan Nusantara edisi ini.

Lampiran
Kontak
​Grup Sektoral dan Regional
Menara Sjafruddin Prawiranegara Lt. 19, Jl. MH. Thamrin No. 2
Telp. 021-29815095/5058 Fax. 021-2311219
Halaman ini terakhir diperbarui 7/27/2021 12:26 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga