Naskah ilmiah ini melakukan kajian empiris tentang dampak variasi akibat biaya transaksi dalam perputaran uang pada dinamika inflasi di Indonesia, berdasarkan kurva struktural New Keynesian Phillips (NKPC) dengan periode perputaran uang yang eksplisit. Efek perputaran uang ini timbul dari peran uang, dalam bentuk fisik dan digital, dalam mengurangi biaya transaksi total dan memfasilitasi pembelian barang dan jasa. Kami mendapati dampak total yang signifikan: perkiraan pilihan kami menunjukkan bahwa penurunan 10% dalam perputaran uang, yang dapat difasilitasi oleh penerbitan mata uang digital baru (misalnya CBDC), akan mengurangi laju inflasi sebesar 1%, dengan ketentuan bahwa faktor-faktor lain tetap sama. Dengan menggunakan perkiraan tersebut dan dalam model New Keynesian struktural skala kecil, kami mengkaji kemungkinan implikasi penerbitan CBDC pada nominal total dan fluktuasi riil. Penerbitan CBDC yang (secara konservatif) menurunkan perputaran uang sebesar 5% diperkirakan akan menaikkan tingkat PDB secara permanen sebesar 0.8% dan menurunkan laju inflasi sebesar 0.8%. Suku bunga nominal dan riil juga lebih rendah secara permanen. Gegar perputaran uang adalah pendorong utama fluktuasi keseluruhan.
Kata kunci: dinamika inflasi, biaya transaksi, perputaran uang, uang digital, mata uang digital, pembayaran digital, mata uang digital bank sentral (CBDC).