No.27/259/DKom 
Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 27– 31 Oktober 2025
Pada akhir hari Kamis, 30 Oktober 2025
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.635 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,03%.
- DXY[1] menguat ke level 99,53.
- Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke 4,097%.
 
Pada pagi hari Jumat, 31 Oktober 2025
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp Rp16.620 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun naik ke 6,04%.  
 
 
Aliran Modal Asing (Minggu V Oktober 2025)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 30 Oktober 2025 sebesar 73,07 bps, turun dibanding dengan 24 Oktober 2025 sebesar 78,95 bps.
- Berdasarkan data transaksi 27 – 30 Oktober 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp1,00 triliun, terdiri dari beli neto sebesar Rp4,40 triliun di pasar saham, serta jual neto sebesar Rp3,23 triliun di pasar SBN dan Rp0,17 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).  
- Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 30 Oktober 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp46,17 triliun di pasar saham dan Rp135,86 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp3,89 triliun di pasar SBN.  
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
 
Jakarta, 31 Oktober 2025
Departemen Komunikasi
Ramdan Denny Prakoso
Direktur Eksekutif
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF). 
[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun. 
