Laporan

BI Icon
​​​​Grup Sektoral dan Regional DKEM​
10/16/2024 9:00 PM
Hits: 1858

Laporan Nusantara Oktober 2024

Triwulan
Laporan Nusantara

Laporan-Nusantara-Oktober-2024.pngEkonomi di berbagai wilayah pada triwulan III 2024 tetap kuat. Ekonomi Kalimantan diprakirakan tumbuh meningkat didorong perbaikan investasi dan konsumsi pemerintah sejalan dengan percepatan pembangunan infrastruktur di IKN. Percepatan penyelesaian proyek infrastruktur juga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di Sumatera. Pertumbuhan ekspor yang tetap positif menjadi penopang perekonomian Sulampua. Di Jawa, pertumbuhan ekonomi Jawa tetap solid, didukung kinerja perdagangan luar negeri yang positif, investasi yang meningkat seiring prospek ekspor yang lebih baik, dan belanja Pemerintah Daerah yang bertambah untuk persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak sebagaimana juga terjadi di Balinusra. Berbagai kondisi tersebut terkonfirmasi dari kinerja LU utama di masing-masing wilayah. Investasi IKN mendorong LU Konstruksi di Kalimantan. Kinerja eksternal mendukung peningkatan LU Industri di Jawa dan di Sulampua. Sementara itu, aktivitas LU Akmamin di Balinusra masih menjadi penopang ekonomi di wilayah tersebut.

Secara keseluruhan tahun 2024, perekonomian di mayoritas wilayah diprakirakan membaik dan perlu terus didorong. Perbaikan ekonomi Balinusra didukung oleh kinerja ekspor pascapenerbitan izin ekspor tembaga, sementara terjaganya permintaan ekspor batu bara dari mitra dagang utama menopang perbaikan ekonomi di Kalimantan. Di Sulampua, perbaikan kinerja ekonomi didorong oleh peningkatan realisasi investasi PSN, pembangunan kawasan industri dan smelter. Sementara itu, kinerja ekonomi Sumatera yang lebih tinggi dari prakiraan dipengaruhi investasi dan kinerja ekspor komoditas CPO dan Batu Bara. Pertumbuhan ekonomi di Jawa ditopang belanja Pemerintah dan investasi meski tidak sekuat prakiraan awal. Perbaikan ekonomi di daerah, terkonfirmasi dari kinerja LU utama di masing-masing wilayah. Ke depan, perbaikan ekonomi di seluruh wilayah perlu terus didorong terutama melalui kebijakan reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas dan memperkuat struktur ekonomi, termasuk pada lapangan usaha yang menyerap banyak tenaga kerja. Pembahasan mengenai strategi kebijakan dimaksud akan dibahas secara khusus pada Bab III Isu Strategis "Mendorong Pemulihan Sektor Padat Karya untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan dan Inklusif".

Inflasi IHK pada triwulan III 2024 menurun di mayoritas provinsi. Secara nasional, inflasi IHK pada triwulan III 2024 tercatat sebesar 1,84% (yoy), melambat dibandingkan dengan capaian triwulan sebelumnya yakni 2,51% (yoy). Realisasi inflasi tersebut masih berada pada rentang sasaran inflasi IHK nasional 2,5±1%. Penurunan inflasi IHK pada triwulan III 2024 disumbang terutama oleh kelompok bergejolak (volatile food/VF), seiring dengan peningkatan pasokan pascapanen beberapa komoditas pangan strategis didukung kondisi cuaca yang kondusif untuk produksi. Selain itu, inflasi kelompok diatur Pemerintah (administered price/AP) menurun di sebagian besar provinsi. Di sisi lain, inflasi inti meningkat di mayoritas daerah. Peningkatan tersebut dipengaruhi salah satunya oleh kenaikan harga emas perhiasan seiring dengan kenaikan harga emas global. Berdasarkan wilayahnya, hanya empat provinsi dengan capaian inflasi di atas rentang sasaran, dengan inflasi tertinggi di Papua Pegunungan sebesar 4,14% (yoy).

Inflasi IHK keseluruhan tahun 2024 dalam sasaran 2,5±1%, didukung sinergi Bank Indonesia dengan Pemerintah. Secara spasial, inflasi di seluruh wilayah juga diprakirakan terkendali. Inflasi yang terkendali tersebut didukung oleh konsistensi kebijakan moneter dan eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.

Ke depan, berbagai dinamika perekonomian global perlu terus dicermati. Ekonomi Amerika Serikat (AS) diprakirakan mulai melambat pada semester II-2024. Sementara itu, prospek ekonomi Tiongkok belum kuat dipengaruhi permintaan domestik yang masih lemah. Di sisi lain, harga komoditas minyak dan pangan diprakirakan melambat di tengah perkiraan kenaikan harga logam. Faktor-faktor tersebut berpotensi meningkatkan ketidakpastian di pasar keuangan global dan berpengaruh terhadap prospek pertumbuhan ekonomi dunia, yang pada akhirnya berdampak pada prospek ekonomi di berbagai wilayah.​

Lampiran
Kontak

Contact Center Bank Indonesia Bicara: (62 21) 131
e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB

Halaman ini terakhir diperbarui 10/17/2024 9:34 AM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga