
Elemen: Langit, Pegunungan dan Lautan, Burung Maleo, Bentuk Dinamis, Logotype
Makna filosofis: “Sebuah visualisasi dari ASEAN dalam bola dunia persatuan”. (The globe of unity, epicentrum of growth)
Logo ASEAN Indonesia 2023 secara keseluruhan menggambarkan bola dunia sebagai representasi wadah negara-negara ASEAN dalam satu kesatuan, yang bergerak bersama, optimis ke arah pertumbuhan yang lebih baik serta membawa dampak positif, baik secara internal untuk kawasan maupun eksternal untuk dunia.
Resource: https://tinyurl.com/LogoIndonesiaASEAN2023.
Optik Domestik
-
Melanjutkan keberhasilan dalam Presidensi G20 2022, Indonesia melanjutkan kembali kepemimpinan global (global leadership) untuk menjalankan amanat konstitusi UUD 1945 dalam menjalankan perannya sebagai bagian masyarakat dunia secara bebas aktif di dalam forum regional dan dunia.
-
Indonesia memiliki peran strategis dalam wilayah ASEAN dengan potensi sumber dayanya yang mencakup jumlah penduduk terbesar ke-4 dunia dan terbesar di ASEAN, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan ASEAN, populasi muslim terbesar di dunia dan ASEAN, serta ekonomi terbesar di ASEAN (2021) dan salah satu dari 20 ekonomi besar dunia dalam G20, sehingga perlu memainkan peran penting di tingkat regional dan dunia.
-
Indonesia dapat menjadi etalase kepemimpinan di ASEAN dan mendorong tindakan nyata dari ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan dan risiko regional dan global, seperti pemulihan pandemi, dampak perubahan iklim, disrupsi digital dan dampaknya, dampak konflik geopolitik dunia, dan juga upaya membantu negara yang menghadapi kerentanan ekonomi.
-
Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan perputaran ekonomi baik di level daerah maupun nasional.
-
Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 dapat mendorong promosi destinasi wisata dan produk/industri dalam negeri yang memiliki potensi keunggulan kompetitif bagi Indonesia.
-
Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 dapat mendorong lebih banyak investasi dan perdagangan di sektor-sektor strategis di Indonesia.
-
Di sisi lain, Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 dapat menciptakan stabilitas, perdamaian, dan keteraturan di kawasan ASEAN, sehingga Indonesia dapat melanjutkan pembangunan di segala bidang dan dapat mendorong Indonesia menjadi negara yang lebih maju.
-
Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 juga dapat meningkatkan kerja sama di bidang pembangunan dan percepatan pemajuan ekonomi, antara lain, perluasan perdagangan, investasi, kepariwisataan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta bidang pendidikan.
-
Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 dapat menjadi wadah bagi Indonesia dalam menyuarakan kepentingan nasional di kawasan Asia Tenggara dan kepentingan bersama di forum internasional.
Optik Regional dan Global
-
Melanjutkan keberhasilan dalam Presidensi G20 2022, Indonesia melanjutkan kembali peran kepemimpinan global (global leadership) dalam menjalankan perannya sebagai bagian masyarakat dunia secara bebas aktif di dalam forum regional dan dunia, yang juga sesuai dengan amanat konstitusi UUD 1945.
-
Indonesia memiliki peran strategis dalam wilayah ASEAN dengan potensi sumber dayanya yang mencakup jumlah penduduk terbesar ke-4 dunia dan terbesar di ASEAN, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan ASEAN, populasi muslim terbesar di dunia dan ASEAN, serta ekonomi terbesar di ASEAN (2021) dan salah satu dari 20 ekonomi besar dunia dalam G20, sehingga perlu memainkan peran penting di tingkat regional dan dunia.
-
Sebagai salah satu pendiri ASEAN, Indonesia telah berkontribusi signifikan dalam mengembangkan kawasan ASEAN secara strategis. Di antaranya, Indonesia telah menginisiasi pembahasan Masyarakat ASEAN 2015 melalui Bali Concord II dan III yang menjadi dasar bagi ASEAN dalam mengimplementasikan Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA (ASEAN Economic Community/AEC) 2015 sebagai bagian 3 pilarnya, serta gagasan RCEP dalam rangka meningkatkan peran strategis ASEAN pada level global.
-
Sebagai hasil dari hasil kesepakatan KTT dalam Bali Concord I, Indonesia menjadi tuan rumah bagi kantor ASEAN Secretariat (ASEC) dan sekaligus menempatkan pejabatnya sebagai Sekretaris ASEAN yang pertama. Untuk itu, Indonesia (Jakarta) dapat berperan strategis sebagai
Diplomatic Capital of Indo-Pacific melalui keberadaan ASEAN Headquarters (ASEAN Secretariat/(ASEC), dimana Indonesia terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) serta berada di antara dua samudra (Samudra Hindia dan Samudra Pasifik) yang memberikan posisi strategis dari segi politik maupun ekonomi dan perdagangan internasional.
-
Ekonomi ASEAN 2021 (10 negara) merupakan ekonomi terbesar kelima di dunia, sehingga peran ASEAN menjadi strategis sebagai salah satu wilayah ekonomi yang mendukung pertumbuhan ekonomi dunia.
-
Di tahun 2023 ini, pertumbuhan perekonomian global masih menunjukkan sinyal pelemahan seiring tantangan ekonomi global yang masih membayangi. Oleh karena itu, Indonesia bersama dengan negara anggota ASEAN perlu mengambil langkah kolektif dalam memperkuat kolaborasi dan kerja sama melalui 3 Priorities Economic Deliverables (PEDs):
Recovery-Rebuilding, Digital Economy & Sustainability. Peran ASEAN sangatlah penting dalam mengatasi tantangan ekonomi yang ada, dan melalui penguatan kerja sama dalam kerangka 3 PEDs tersebut, ASEAN diharapkan dapat melangkah bersama sebagai Epicentrum of Growth guna menghadapi berbagai tantangan, risiko dan masalah dunia bersama.
-
Untuk mewujudkan 3 Pilar Priorities Economic Deliverables, ASEAN akan melakukan langkah-langkah utama sebagai berikut:
-
Recovery-Rebuilding: ASEAN bertujuan untuk mengeksplorasi Policy Mix yang terkalibrasi, direncanakan dan dikomunikasikan dengan baik untuk memastikan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, juga demi memitigasi risiko seperti inflasi dan volatilitas aliran modal. ASEAN akan membahas kerangka analisis yang sistematis dengan mengeksplorasi implementasi IMF Integrated Policy Framework (IPF) dan BI
Macro-Financial Stability (MFSF). ASEAN juga akan menjajaki strategi diversifikasi mata uang dengan eksplorasi transaksi mata uang lokal, atau biasa disebut Local Currency Transaction (LCT) Framework. Selain itu, sistem perbankan juga harus diperkuat melalui kebijakan makroprudensial dan integrasi kerangka perbankan demi meningkatkan stabilitas makroekonomi dan keuangan di ASEAN. Reformasi struktural di negara-negara ASEAN juga perlu diterus didorong, khususnya melalui hilirisasi industri dan mengatasi ketahanan pangan.
-
Digital Economy: Untuk memperkuat inklusi keuangan dan literasi digital, negara anggota ASEAN perlu meningkatkan kapasitas masing-masing dalam memformulasikan strategi edukasi finansial secara nasional dan meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional. Dengan adanya
Regional Payment Connectivity (RPC) Initiative yang lebih luas, ekonomi dan keuangan digital ASEAN dapat terintegrasi dan merepresentasikan ASEAN pada dunia melalui implementasi G20
Roadmap for Enhancing Cross Border Payments. Selain itu, peningkatan inklusi keuangan digital juga dapat dilakukan melalui
Digital Financial Inclusion Festival dan implementasi
Guideline to Strengthen Digital Financial Literacy in ASEAN. Terkait isu
Central Bank Digital Currency (CBDC), aset kripto dan keamanan siber, perlu adanya penguatan kolaborasi Bank Sentral dan Otoritas Moneter dari segi regulasi dan pengawasan dari potensi risiko yang dapat ditimbulkan.
-
Sustainability: Sebagai kawasan yang paling terdampak oleh bencana alam dan risiko terkait iklim, ASEAN perlu merapatkan barisan guna mempersiapkan dan mengarah ke tujuan yang sama dalam kaitan transisi menuju ekonomi hijau, diantaranya melalui penyusunan ASEAN Taxonomy on Sustainable Finance dan Study on the Role of Central Banks in Managing Climate and Environment-Related Risk. ASEAN secara kolektif harus melangkah bersama untuk mewujudkan skema sustainable financing dalam rangka mencapai 2030 Sustainable Development Goals dan target net-zero. Pada momen Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 ini, Bank Indonesia juga akan menginisiasi
Central Bank Policy Discussion untuk integrasi ESG pada formulasi kebijakan dan proses bisnis bank sentral.
-
Untuk itu, Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 menjadi wadah untuk mencapai komitmen bersama dalam mewujudkan upaya konkret bersama (concrete collective actions) tersebut.
Rangkaian kegiatan ASEAN 2023.
Asean Finance Minister And Central Bank Governor Meeting (AFMGM) Pertama
ASEAN Article Fest

ASEAN Article Fest: Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN.
Melalui tema
ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, Keketuaan ASEAN Indonesia 2023, Indonesia memiliki misi untuk meningkatkan kerja sama ekonomi negara-negara ASEAN. Di bidang sistem pembayaran, Bank Indonesia senantiasa mendorong konektivitas atau keterhubungan antarnegara, atau yang biasa disebut sebagai
cross border transaction. Salah satunya, melalui
Regional Payment Connectivity (RPC) yang tengah digarap Bank Indonesia bersama bank sentral negara-negara ASEAN lainnya.
Regional Payment Connectivity memberi kemudahan dalam pembayaran lintas batas negara. Contohnya adalah kerja sama Indonesia dan Thailand dalam pembayaran menggunakan QR code. Saat ini, turis dari Thailand dapat memanfaatkan QRIS untuk melakukan pembayaran di merchant Indonesia. Sebaliknya, turis Indonesia dapat menggunakan QR code untuk berbelanja di Thailand, sehingga mengurangi kebutuhan menukar uang saat bepergian. Bank Indonesia saat ini tengah berproses memperluas kerja sama dengan negara-negara lainnya.
Yuk ikut serta dalam kegiatan ASEAN Article Fest yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dengan berbagi cerita, ide, dan pengalaman menarik tentang ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dunia.
Sebelum mulai menulis, simak dulu ketentuannya di bawah ini, ya!
SYARAT DAN KETENTUAN
- Peserta telah terdaftar sebagai anggota Kompasiana. Jika belum terdaftar, silakan registrasi terlebih dahulu di
Kompasiana.com.
-
Tulisan bersifat baru, orisinal (bukan karya orang lain atau hasil plagiat), dan tidak sedang dilombakan di tempat lain.
-
Konten tulisan tidak melanggar
Tata Tertib Kompasiana.
-
Peserta tidak boleh menurunkan/menghapus artikelnya selama minimal 6 bulan setelah periode kompetisi berakhir.
-
Peserta tidak diperbolehkan menggunakan isu SARA dalam artikelnya.
-
Setelah tayang, Tim Moderator akan memberlakukan kunci artikel pada artikel lomba. Setelah dikunci, peserta tidak dapat melakukan perubahan apapun pada artikel tersebut. Hal ini diberlakukan demi menjaga sportivitas para peserta.
MEKANISME
-
Tema:
Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN
-
Peserta diminta untuk menulis blog seputar cerita, ide, dan opini dengan tema, “Menuju Ekonomi ASEAN yang Lebih Integratif melalui Konektivitas Sistem Pembayaran di antara Negara-negara ASEAN".
-
Periode: 10 Mei - 20 Juni 2023
-
Tulisan minimal 500 kata dan tidak lebih dari 1.500 kata
-
Peserta wajib menyebutkan keyword:
Bank Indonesia,
ASEAN,
Sistem Pembayaran
-
Peserta wajib mencantumkan label: Bank Indonesia, ASEAN, Sistem Pembayaran
-
Tulisan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan tema lomba tidak dapat diikutkan dalam kompetisi ini
-
Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat
-
Apabila terjadi kecurangan, maka pihak penyelenggara berhak menganulir pemenang atau mengeluarkan pihak yang bersangkutan
-
Pemenang akan diumumkan paling lambat 14 hari kerja setelah periode lomba berakhir
TOTAL HADIAH 45 JUTA
-
Juara 1: Rp 20.000.000
-
Juara 2: Rp 15.000.000
-
Juara 3: Rp 10.000.000
Tunggu apalagi? Yuk, ikuti kompetisi ini dan raih kesempatan untuk menangkan hadiahnya!