ASEAN Indonesia 2023

Start;Home;bukan default.aspx

 ​ASEAN-Indonesia-2023.png

Pengantar

ASEAN merupakan singkatan dari The Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, yang dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand oleh lima negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand (ASEAN 5) melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok. Oleh sebab itu, 8 Agustus diperingati sebagai Hari ASEAN (ASEAN Day). 

Hingga 2021, ASEAN beranggotakan 10 anggota dengan anggota Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Pada akhir KTT ASEAN 2022, Timor Leste disepakati secara prinsip menjadi anggota ASEAN kesebelas.

Indonesia telah berperan sebagai Keketuaan ASEAN secara resmi selama tiga kali (1976, 2003, 2011) dan menghasilkan capaian-capaian yang mendorong kemajuan ASEAN. Hasil yang dicapai pada KTT Keketuaan ASEAN sebelumnya di antaranya dituangkan dalam a.) Bali Concord I yang menyepakati dibentuknya ASEAN Secretariat di Jakarta dengan Sekretaris pertama dari Indonesia serta Program Aksi yang mencakup kerja sama di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan penerangan, keamanan, dan peningkatan mekanisme ASEAN; b.) Bali Concord II yang berkontribusi pada konsep komunitas ASEAN dengan tiga pilar, serta c.) Bali Concord III yang memberikan sumbangsih disepakatinya peta jalan Masyarakat ASEAN pada 2015 dengan 3 Pilar (termasuk Masyarakat Ekonomi ASEAN), serta peran kerja sama di bidang politik keamanan kawasan, dan pengembangan ekonomi (termasuk ekonomi Asia Pasifik/RCEP).

Tema

ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” 

ASEAN Matters” bermakna bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia. ASEAN berperan penting tidak hanya bagi negara di dalam kawasan, tetapi juga bagi dunia. Baik berperan sentral sebagai motor perdamaian maupun kesejahteraan kawasan. 

Pada tahun 2023, Indonesia juga akan fokus memperkuat ASEAN menjadi kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan. Sebagai Ketua, Indonesia juga bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN agar mampu menjawab tantangan 20 tahun ke depan. Indonesia bertekad mengawal menuju ASEAN 2045, yang perlu senantiasa lebih adaptif, responsif, dan kompetitif. Semua itu harus diperjuangkan dengan cara “ASEAN way” yang sejalan dengan semangat kerja sama dan implementasi prinsip Piagam ASEAN. 

Epicentrum of Growth” bermakna bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia. Untuk itu, Indonesia sebagai Ketua memiliki tujuan untuk memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi ASEAN hampir selalu berada di atas rata-rata dunia. Sementara untuk menopang pertumbuhan yang berkelanjutan, kerja sama di ASEAN akan terus ditingkatkan, khususnya di bidang ketahanan pangan, ketahanan energi, kesehatan, dan stabilisasi keuangan. Sudah saatnya ASEAN menegaskan kembali perannya sebagai pusat “episentrum pertumbuhan”.

Logo-ASEAN-2023.jpg

Elemen: Langit, Pegunungan dan Lautan, Burung Maleo, Bentuk Dinamis, Logotype 

Makna filosofis: “Sebuah visualisasi dari ASEAN dalam bola dunia persatuan”. (The globe of unity, epicentrum of growth

Logo ASEAN Indonesia 2023 secara keseluruhan menggambarkan bola dunia sebagai representasi wadah negara-negara ASEAN dalam satu kesatuan, yang bergerak bersama, optimis ke arah pertumbuhan yang lebih baik serta membawa dampak positif, baik secara internal untuk kawasan maupun eksternal untuk dunia. 

Resource: h​ttps://tinyurl.com/LogoIndonesiaASEAN2023​. 

Peran, Kontribusi, dan Manfaat

Optik Domestik

  1. Melanjutkan keberhasilan dalam Presidensi G20 2022, Indonesia melanjutkan kembali kepemimpinan global (global leadership) untuk menjalankan amanat konstitusi UUD 1945 dalam menjalankan perannya sebagai bagian masyarakat dunia secara bebas aktif di dalam forum regional dan dunia. 
  2. Indonesia memiliki peran strategis dalam wilayah ASEAN dengan potensi sumber dayanya yang mencakup jumlah penduduk terbesar ke-4 dunia dan terbesar di ASEAN, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan ASEAN, populasi muslim terbesar di dunia dan ASEAN, serta ekonomi terbesar di ASEAN (2021) dan salah satu dari 20 ekonomi besar dunia dalam G20, sehingga perlu memainkan peran penting di tingkat regional dan dunia.
  3. Indonesia dapat menjadi etalase kepemimpinan di ASEAN dan mendorong tindakan nyata dari ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan dan risiko regional dan global, seperti pemulihan pandemi, dampak perubahan iklim, disrupsi digital dan dampaknya, dampak konflik geopolitik dunia, dan juga upaya membantu negara yang menghadapi kerentanan ekonomi. 
  4. Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan perputaran ekonomi baik di level daerah maupun nasional. 
  5. Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 dapat mendorong promosi destinasi wisata dan produk/industri dalam negeri yang memiliki potensi keunggulan kompetitif bagi Indonesia. 
  6. Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 dapat mendorong lebih banyak investasi dan perdagangan di sektor-sektor strategis di Indonesia. 
  7. Di sisi lain, Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 dapat menciptakan stabilitas, perdamaian, dan keteraturan di kawasan ASEAN, sehingga Indonesia dapat melanjutkan pembangunan di segala bidang dan dapat mendorong Indonesia menjadi negara yang lebih maju. 
  8. Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 juga dapat meningkatkan kerja sama di bidang pembangunan dan percepatan pemajuan ekonomi, antara lain, perluasan perdagangan, investasi, kepariwisataan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta bidang pendidikan. 
  9. Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 dapat menjadi wadah bagi Indonesia dalam menyuarakan kepentingan nasional di kawasan Asia Tenggara dan kepentingan bersama di forum internasional.

Optik Regional dan Global

  1. Melanjutkan keberhasilan dalam Presidensi G20 2022, Indonesia melanjutkan kembali peran kepemimpinan global (global leadership) dalam menjalankan perannya sebagai bagian masyarakat dunia secara bebas aktif di dalam forum regional dan dunia, yang juga sesuai dengan amanat konstitusi UUD 1945. 
  2. Indonesia memiliki peran strategis dalam wilayah ASEAN dengan potensi sumber dayanya yang mencakup jumlah penduduk terbesar ke-4 dunia dan terbesar di ASEAN, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan ASEAN, populasi muslim terbesar di dunia dan ASEAN, serta ekonomi terbesar di ASEAN (2021) dan salah satu dari 20 ekonomi besar dunia dalam G20, sehingga perlu memainkan peran penting di tingkat regional dan dunia.
  3. Sebagai salah satu pendiri ASEAN, Indonesia telah berkontribusi signifikan dalam mengembangkan kawasan ASEAN secara strategis. Di antaranya, Indonesia telah menginisiasi pembahasan Masyarakat ASEAN 2015 melalui Bali Concord II dan III yang menjadi dasar bagi ASEAN dalam mengimplementasikan Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA (ASEAN Economic Community/AEC) 2015 sebagai bagian 3 pilarnya, serta gagasan RCEP dalam rangka meningkatkan peran strategis ASEAN pada level global.
  4. Sebagai hasil dari hasil kesepakatan KTT dalam Bali Concord I, Indonesia menjadi tuan rumah bagi kantor ASEAN Secretariat (ASEC) dan sekaligus menempatkan pejabatnya sebagai Sekretaris ASEAN yang pertama. Untuk itu, Indonesia (Jakarta) dapat berperan strategis sebagai Diplomatic Capital of Indo-Pacific melalui keberadaan ASEAN Headquarters (ASEAN Secretariat/(ASEC), dimana Indonesia terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) serta berada di antara dua samudra (Samudra Hindia dan Samudra Pasifik) yang memberikan posisi strategis dari segi politik maupun ekonomi dan perdagangan internasional.
  5. Ekonomi ASEAN 2021 (10 negara) merupakan ekonomi terbesar kelima di dunia, sehingga peran ASEAN menjadi strategis sebagai salah satu wilayah ekonomi yang mendukung pertumbuhan ekonomi dunia.
  6. Di tahun 2023 ini, pertumbuhan perekonomian global masih menunjukkan sinyal pelemahan seiring tantangan ekonomi global yang masih membayangi. Oleh karena itu, Indonesia bersama dengan negara anggota ASEAN perlu mengambil langkah kolektif dalam memperkuat kolaborasi dan kerja sama melalui 3 Priorities Economic Deliverables (PEDs): Recovery-Rebuilding, Digital Economy & Sustainability. Peran ASEAN sangatlah penting dalam mengatasi tantangan ekonomi yang ada, dan melalui penguatan kerja sama dalam kerangka 3 PEDs tersebut, ASEAN diharapkan dapat melangkah bersama sebagai Epicentrum of Growth guna menghadapi berbagai tantangan, risiko dan masalah dunia bersama. 
  7. Untuk mewujudkan 3 Pilar Priorities Economic Deliverables, ASEAN akan melakukan langkah-langkah utama sebagai berikut:
    1. Recovery-Rebuilding: ASEAN bertujuan untuk mengeksplorasi Policy Mix yang terkalibrasi, direncanakan dan dikomunikasikan dengan baik untuk memastikan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, juga demi memitigasi risiko seperti inflasi dan volatilitas aliran modal. ASEAN akan membahas kerangka analisis yang sistematis dengan mengeksplorasi implementasi IMF Integrated Policy Framework (IPF) dan BI Macro-Financial Stability (MFSF). ASEAN juga akan menjajaki strategi diversifikasi mata uang dengan eksplorasi transaksi mata uang lokal, atau biasa disebut Local Currency Transaction (LCT) Framework. Selain itu, sistem perbankan juga harus diperkuat melalui kebijakan makroprudensial dan integrasi kerangka perbankan demi meningkatkan stabilitas makroekonomi dan keuangan di ASEAN. Reformasi struktural di negara-negara ASEAN juga perlu diterus didorong, khususnya melalui hilirisasi industri dan mengatasi ketahanan pangan.
    2. Digital Economy: Untuk memperkuat inklusi keuangan dan literasi digital, negara anggota ASEAN perlu meningkatkan kapasitas masing-masing dalam memformulasikan strategi edukasi finansial secara nasional dan meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional. Dengan adanya Regional Payment Connectivity (RPC) Initiative yang lebih luas, ekonomi dan keuangan digital ASEAN dapat terintegrasi dan merepresentasikan ASEAN pada dunia melalui implementasi G20 Roadmap for Enhancing Cross Border Payments. Selain itu, peningkatan inklusi keuangan digital juga dapat dilakukan melalui Digital Financial Inclusion Festival dan implementasi Guideline to Strengthen Digital Financial Literacy in ASEAN. Terkait isu Central Bank Digital Currency (CBDC), aset kripto dan keamanan siber, perlu adanya penguatan kolaborasi Bank Sentral dan Otoritas Moneter dari segi regulasi dan pengawasan dari potensi risiko yang dapat ditimbulkan.
  8. Sustainability: Sebagai kawasan yang paling terdampak oleh bencana alam dan risiko terkait iklim, ASEAN perlu merapatkan barisan guna mempersiapkan dan mengarah ke tujuan yang sama dalam kaitan transisi menuju ekonomi hijau, diantaranya melalui penyusunan ASEAN Taxonomy on Sustainable Finance dan Study on the Role of Central Banks in Managing Climate and Environment-Related Risk. ASEAN secara kolektif harus melangkah bersama untuk mewujudkan skema sustainable financing dalam rangka mencapai 2030 Sustainable Development Goals dan target net-zero. Pada momen Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 ini, Bank Indonesia juga akan menginisiasi Central Bank Policy Discussion untuk integrasi ESG pada formulasi kebijakan dan proses bisnis bank sentral. 
  9. Untuk itu, Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 menjadi wadah untuk mencapai komitmen bersama dalam mewujudkan upaya konkret bersama (concrete collective actions) tersebut.

Rangkaian Kegiatan

Rangkaian kegiatan ASEAN 2023.

Asean Finance Minister And Central Bank Governor Meeting (AFMGM) Pertama​ ​


ASEAN FEST 2023

Sebagai perhelatan pendukung ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) ke-2 2023, ASEAN FEST yang diselenggarakan pada tanggal 22-25 Agustus 2023 di JCC Senayan, Jakarta  hadir untuk memperluas diskusi seputar 3 Priorities Economic Deliverables (PEDs): Recovery-Rebuilding, Digital Economy & Sustainability.

Di tengah diskusi yang dilakukan para delegasi, seluruh masyarakat dapat menjadi bagian penting dari momentum penting Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 melalui ASEAN FEST.

Masuklah dalam pengalaman dan rasakan kebanggaan bangsa di tengah kawasan ASEAN melalui sejumlah seminar, pameran, hiburan dan wahana berbagai negara ASEAN dengan rincian pada booklet berikut:​​




Baca Juga