Pencapaian visi Bank Indonesia, yaitu Menjadi bank sentral digital terdepan dengan tata kelola kuat yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan terbaik di antara negara emerging markets untuk Indonesia maju, didukung oleh pelaksanaan transformasi Bank Indonesia secara menyeluruh. Transformasi yang dilakukan merupakan respons Bank Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan yang dapat memengaruhi pencapaian visi dan misi tersebut. Terdapat sekurangnya lima tantangan global yang muncul akibat pandemi dan perlu diwaspadai dengan baik, serta dua tantangan kelembagaan yang berpotensi menghambat pencapaian visi dan misi Bank Indonesia. Dalam menjawab tantangan tersebut, Bank Indonesia melakukan transformasi menyeluruh, baik di area kebijakan, maupun kelembagaan.
Transformasi Bank Indonesia dilakukan mengacu pada arah strategis yang ditetapkan sebagai pedoman dalam mencapai tujuan Bank Indonesia jangka menengah-panjang. Transformasi kebijakan Bank Indonesia dilakukan melalui penguatan bauran kebijakan dalam rangka menjalankan mandat Undang-Undang untuk menjaga stabilitas nilai Rupiah (inflasi dan nilai tukar), turut menjaga stabilitas sistem keuangan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, serta penguatan di masing-masing area kebijakan moneter, makroprudensial, sistem pembayaran dan pendukung kebijakan. Transformasi kelembagaan dilakukan untuk meningkatkan kinerja unggul berbasis kinerja efektif, efisien, dan bertata-kelola/governed (2EG) agar mandat Bank Indonesia dapat terlaksana secara kredibel.
Transformasi Bank Indonesia