Inflasi, kenaikan umum dalam tingkat harga barang dan jasa, dapat berasal dari berbagai faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekonomi. Mari kita telusuri penyebab inflasi secara lebih mendalam.
Penyebab Inflasi Secara Umum
Tekanan dari Sisi Penawaran (Cost Push Inflation):
Contoh: Jika mata uang suatu negara mengalami depresiasi, impor barang dan jasa menjadi lebih mahal. Sebagai hasilnya, biaya produksi meningkat, mendorong kenaikan harga dalam negeri.
Inflasi di negara mitra dagang atau di pasar global juga bisa berdampak pada harga-harga impor, hal ini yang dapat meningkatkan biaya produksi di dalam negeri.
Contoh: Jika Pemerintah mengatur harga komoditas penting, kenaikan harga tersebut dapat merambat ke sektor lain, menyebabkan peningkatan biaya produksi secara keseluruhan.
Contoh: Bencana alam seperti gempa bumi atau kelangkaan sumber daya dapat menghambat distribusi barang dan jasa, mengurangi penawaran dan memicu kenaikan harga.
Tekanan dari Sisi Permintaan (Demand Pull Inflation)
Ekspektasi Inflasi Adaptif contohnyaJika masyarakat memiliki pengalaman inflasi tinggi di masa lalu, mereka mungkin menaikkan harga barang dan jasa mereka dengan harapan inflasi yang tinggi akan berlanjut.
dapat kita misalkan investor yang memperhatikan kebijakan moneter dan fiskal, serta kondisi ekonomi global, mungkin mengantisipasi inflasi dan menyesuaikan keputusan investasi mereka.
Dengan contoh konkret, kita dapat melihat bagaimana setiap faktor memainkan peran dalam menyebabkan inflasi. Penjelasan yang lebih rinci memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika ekonomi yang mendasari kenaikan harga.
Analisa Penyebab Inflasi
Secara rutin tiap bulan Bank Indonesia mengeluarkan hasil Analisa penyebab inflasi Indonesia. Baca dan pahami agar Anda bisa lebih bijak dalam pengambilan keputusan.
Baca Analisa penyebab Inflasi Indonesia