Oleh: Carla Sheila Wulandari
Pandemi COVID-19 membuat masyarakat menjadi lebih melek akan teknologi. Dari sebelumnya segala aktivitas dilakukan dengan tatap muka, pandemi membuat masyarakat mengenal lebih dalam aktivitas dengan online atau daring.
Maraknya infeksi virus COVID-19 juga membuat masyarakat enggan untuk keluar rumah karena takut tertular. Segala aktivitas masyarakat dilakukan di rumah, kondisi ini memantik kegiatan online.
Transaksi pembayaran pun dilakukan secara online atau non tunai. Hal ini membuat penggunaan dompet digital seketika naik daun. Riset Neurosensum Indonesia (dalam Cakti, 2020) mengungkapkan sebelum pandemi, penggunaan dompet digital hanya berkisar 10%, namun sepanjang tahun 2020 terjadi lonjakan persentase penggunaan dompet digital yang mencapai 44%, bahkan memungkinkan pertumbuhan pengguna akan terus meningkat.
Survei lain dilakukan oleh Ipsos di Asia Tenggara (Kurniawan, 2022). Survei menemukan hasil menarik bahwa saat belanja online, masyarakat lebih banyak menggunakan dompet digital dibanding rekening bank. ShopeePay, OVO, GoPay, DANA dan LinkAja menjadi lima aplikasi dompet digital yang paling populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Sepanjang tahun 2020, ShopeePay berhasil unggul dan menempati posisi pertama sebagai dompet digital yang paling diminati dan sering digunakan dengan persentasi sebesar 34%. Kemudian secara berturut-turut diikuti oleh OVO sebesar 28%, GoPay sebesar 17%, Dana sebesar 14%serta Link Aja sebesar 8%.
Riset terbaru yang dilakukan InsightAsia bertajuk 'Consistency That Leads: 2023 E-Wallet Industry Outlook' juga menunjukan dompet digital semakin menjadi metode pembayaran paling yang dipilih masyarakat, dibanding pembayaran tunai dan transfer bank. Hasil riset menunjukkan 74% responden aktif menggunakan dompet digital untuk berbagai macam transaksi keuangan mereka.
Penggunaan dompet digital mengungguli metode pembayaran lainnya seperti uang tunai (49%), transfer bank (24%), QRIS (21%), Paylater (18%), kartu debit (17%) dan VA transfer (16%). Riset ini melibatkan 1.300 responden dan dilaksanakan di tujuh kota besar di Indonesia meliputi Jabodetabek, Bandung, Medan, Makassar, Semarang, Palembang dan Pekanbaru sepanjang 19 September hingga 30 September 2022.
Hasil riset ini menunjukkan perubahan peta. Riset menyebut, di tahun 2022, GoPay sebagai platform dompet digital yang paling banyak digunakan oleh konsumen.
Posisi kedua diduduki oleh OVO dengan 70% responden pernah menggunakan, dan 53% menggunakan dalam tiga bulan terakhir.
Semarak Dompet Digital
Siapa pun jawaranya, dompet digital makin mendapatkan tempat, naik daun, menekuk metode transaksi lainnya.
Lantas apa itu dompet digital?
Dompet digital adalah aplikasi elektronik yang memiliki fungsi sebagai penyimpanan dan menjadi alternatif sistem pembayaran yang dibuat untuk memudahkan penggunaannya dalam melakukan transaksi.
Penggunaan dompet digital terbilang praktis, aman dan menguntungkan. Pengguna hanya perlu meng-install aplikasi di smartphone-nya, kemudian menyimpan sejumlah uang di dalamnya.
Proses transaksi pembayaran dengan dompet digital juga relatif lebih cepat. Pengguna hanya perlu melakukan scan barcode yang sudah disediakan, tanpa harus mengeluarkan dompet atau uang fisik.
Selain dapat melakukan transaksi pembayaran secara online, beberapa dompet digital juga dapat melakukan transfer ke sesama bank, bahkan antar bank.
Penggunaan dompet digital dapat mengurangi peredaran uang palsu dan terjamin keamanannya karena setiap pengguna wajib melakukan verifikasi data identitas serta pengguna juga diminta untuk mengaktifkan fitur keamanan seperti verifikasi PIN, sidik jari dan pemindai wajah.
Penggunaan dompet digital semakin marak selama pandemi tidak hanya didukung oleh kondisi tetapi juga keadaan “aji mumpung" yang dimanfaatkan dengan sangat baik oleh pengembang dompet digital untuk lebih mempromosikan platform-nya dengan memberikan diskon belanja, cashback serta program gratis ongkos kirim dengan sejumlah merchant atau e-commerce yang bekerjasama jika membayar dengan dompet digital mereka.
ShopeePay memberikan diskon dan cashback bagi pengguna yang berbelanja di e-commerce Shopee. Tak mau kalah, selama pandemi, perusahaan OVO menyesuaikan kebutuhan konsumen dengan fokus sebagai e-commerce enabler dengan menjalin kemitraan pada Grab, Tokopedia, dan lainnya.
Gopay mendaftarkan platform digitalnya Go
- ingkat pendidikan untuk adopsi baru.
- Kedua, akses ke smartphone dan kartu debit, memainkan peran kunci dalam orientasi pelanggan baru.
- Ketiga, individu yang sangat bergantung pada pendapatan yang berbasis direct benefit transfer (DBT) terpaksa beralih ke digital untuk memperoleh hak mereka.
- Keempat, individu yang sebelumnya meninggalkan pembayaran digital terpaksa kembali karena kondisi lockdown. Kelima, kedekatan dengan perbankan fisik serta karyawan bank yang mengajarkan pentingnya inklusi keuangan digital.
Referensi
Cakti, A. 2020. Studi: pengguna dompet digital meningkat drastic di masa COVID-19. https://www.antaranews.com/berita/2022936/studi-pengguna-dompet-digital-meningkat-drastis-di-masa-covid-19 diakses pada 9 Desember 2022
Kurniawan, A. 2022. Hikmah Pandemi Covid-19 digital naik daun. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-semarang/baca-artikel/14974/Hikmah-Pandemi-Covid-19-Dompet-Digital-Naik-Daun.html diakses pada 9 Desember 2022
Saroy, R., Awasthy, S., Singh, N., Adki, S., & Dhal, S. (2022). THE IMPACT OF COVID-19 ON DIGITAL PAYMENT HABITS OF INDIAN HOUSEHOLDS. Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 25, 19 - 42.