Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara​

12/6/2024 12:00 AM
Hits: 1206

Laporan Perekonomian Provinsi Sumatera Utara November 2024

Sumatera Utara
Triwulan

ASESMEN MAKRO EKONOMI REGIONAL
Perekonomian Sumatera Utara pada triwulan III 2024 tumbuh sebesar 5,20% (yoy) meningkat dari triwulan II 2024 sebesar 4,95% (yoy). Dari sisi pengeluaran, konsumsi Rumah Tangga kembali menjadi motor penggerak ekonomi Sumatera Utara terlihat dari aktivitas belanja seiring penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI. Kinerja konsumsi Pemerintah turut mengalami peningkatan diprakirakan lebih didorong oleh penyerapan pada seluruh komponen belanja APBN. Selanjutnya, akselerasi investasi sejalan dengan peningkatan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Di sisi lain, meskipun lebih moderat, komponen ekspor tetap tumbuh tinggi didorong akselerasi kunjungan wisatawan mancanegara, peningkatan harga komoditas ekspor utama, serta peningkatan jumlah kunjungan kapal dan aktivitas bongkar-muat. Sejalan dengan tetap tingginya kinerja ekspor, komponen impor turut mengalami peningkatan khususnya impor bahan baku dan barang konsumsi. Di sisi lapangan usaha (LU), kegiatan industri dan perdagangan memberikan dorongan yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi di tengah kekhawatiran turunnya daya saing. Selain itu, LU pertanian masih terus akan menyumbang pangsa yang besar bagi andil pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara. Kegiatan pemilihan legislatif, pemilihan kepala daerah, dan event-event olah raga seperti PON XXI Aceh-Sumut, serta penyelenggaraan F1H20 dan Aquabike akan memberikan dorongan khususnya bagi sektor perdagangan, transportasi, serta akomodasi. Kegiatan konstruksi akan terdorong dengan pembangunan berbagai venue olahraga di samping penyelesaian proyek strategis nasional yang telah memasuki tahap akhir.

ASESMEN KEUANGAN DAERAH 
Realisasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Utara pada triwulan III 2024 mengalami peningkatan dari sisi pendapatan, namun menurun dari sisi penyerapan belanja dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan pada triwulan III 2024 sebesar Rp9,45 triliun, lebih tinggi dari realisasi triwulan III 2023 sebesar Rp9,11 triliun yang utamanya didorong oleh meningkatnya realisasi di komponen Pendapatan Transfer. Di sisi lain, realisasi belanja APBD pada triwulan III 2024 mengalami penurunan didorong oleh penurunan realisasi pada hampir seluruh komponen belanja yakni Belanja Modal, Belanja Transfer, dan Belanja Tak Terduga. Lebih lanjut, pagu belanja Pemerintah Pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke Sumatera Utara tahun 2024 terpantau meningkat hingga 10,84% (yoy) dari tahun 2023. Sementara itu, realisasinya pada triwulan III 2024 adalah sebesar 61,88% dari pagu, lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2023 sebesar 59,01% dari pagu. Peningkatan realisasi belanja APBN di Sumatera Utara terjadi pada seluruh komponen belanja.

ASESMEN INFLASI 
Inflasi Sumatera Utara pada triwulan III 2024 mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Inflasi Provinsi Sumatera Utara pada periode laporan tercatat sebesar 1,40% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,35% (yoy). Selanjutnya, inflasi Sumatera Utara juga tercatat lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 1,84% (yoy) pada triwulan laporan. Sumber tekanan inflasi terutama berasal dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, diikuti oleh Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya, dan Kelompok Pakaian dan Alas Kaki. Adapun berdasarkan komoditas, inflasi triwulan laporan utamanya didorong oleh kenaikan harga beras, emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), gula pasir, dan minyak goreng. Peningkatan harga beras disebabkan oleh kenaikan biaya produksi dan tata niaga beras yang belum efisien. Emas perhiasan juga menjadi salah satu komoditas yang menjadi penyumbang inflasi tahunan akibat dari kondisi geopolitik dunia yang masih memanas dan memandang emas sebagai instrumen investasi safe haven. Sementara itu, peningkatan harga Sigaret Kretek Mesin (SKM) disebabkan oleh kenaikan harga rokok oleh pemasok secara bertahap seiring dengan kenaikan tarif cukai rokok diawal tahun sebesar 10%. Di sisi lain, koordinasi TPID yang semakin baik melalui kerangka 4K termasuk program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) turut menahan laju inflasi lebih tinggi pada triwulan laporan. GNPIP dilakukan melalui sejumlah program seperti (i) pelaksanaan pasar murah yang tepat waktu dan tepat sasaran, (ii) pelaksanaan urban farming dan perluasan klaster pangan, (iii) dukungan terhadap peningkatan produksi, serta (iv) dorongan prioritisasi pemenuhan kebutuhan pangan di dalam Sumatera Utara melalui pemetaan Kerjasama Antar Daerah (KAD).

ASESMEN PEMBIAYAAN DAERAH DAN PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN SERTA UMKM 
Penyaluran kredit di Sumatera Utara terakselerasi dengan risiko yang terjaga mendukung pertumbuhan ekonomi. Pada Triwulan III 2024, penyaluran kredit di Sumatera Utara tumbuh menguat sebesar 8,35% yoy dari triwulan sebelumnya 8,21% yoy dengan risiko yang terjaga tercermin dari Non Performing Loan (NPL) yang rendah sebesar 1,87%. Hal ini didorong oleh tetap tumbuhnya pertumbuhan seluruh jenis kredit, baik Konsumsi, Investasi, dan Modal Kerja. Kredit Rumah Tangga Sumatera Utara tumbuh kuat seiring berlanjutnya insentif makroprudensial dan fiskal dalam mendorong pembelian perumahan dan kendaraan bermotor. Penyaluran kredit kepada UMKM masih tercatat tumbuh meski melambat. Kinerja kredit korporasi terus meningkat, terutama didorong sektor pertanian, konstruksi, dan perdagangan besar & eceran (PBE), sementara industri pengolahan masih tertahan. Di satu sisi, risiko kredit cenderung stabil di tengah kesehatan perbankan yang terjaga. Secara keseluruhan, intermediasi perbankan tetap kuat di tengah suku bunga yang kondusif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

ASESMEN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH
Pada triwulan III 2024, transaksi sistem pembayaran tumbuh semakin solid. Transaksi sistem pembayaran non-tunai menunjukkan persebaran penggunaan pada berbagai instrumen pembayaran. Nominal transaksi kartu ATM/Debit yang tumbuh menguat meskipun pada angka negatif yaitu -2.55%(yoy) pada triwulan III 2024. Peningkatan nominal transaksi kartu ATM debit terlihat paling signifikan pada transaksi tarik tunai dan belanja masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan preferensi masyarakat dalam menggunakan kartu ATM/Debit untuk memenuhi kebutuhan tarik tunai (58.67%). Akselerasi sistem pembayaran non tunai didukung oleh peningkatan transaksi Uang Elektronik yang semakin solid tercermin dari tren pertumbuhan nominal transaksi sebesar 20.21% (yoy) maupun volume transaksi sebesar 22.02% (yoy) . Selain itu secara keseluruhan, aliran uang kartal di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara pada triwulan III 2024 mencatatakan net inflow sebesar Rp 1.56 triliun. Lebih lanjut, layanan kegiatan usaha penukaran valas (KUPVA) menunjukkan pergerakan yang positif seiring dengan peningkatan aktivitas perekonomian di Sumatera Utara. Lebih lanjut, transaksi transfer dana melalui Penyedia Jasa Pembayaran Layanan Remitansi (PJP LR) juga menunjukkan peningkatan seiring dengan penyesuaian pemulihan aktivitas remitansi secara persisten.

ASESMEN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN 
Kondisi ketenagakerjaan dan kesejahteraan di Sumatera Utara terus mengalami perbaikan seiring dengan berlanjutnya perbaikan kinerja perekonomian. Di sisi ketenagakerjaan, serapan tenaga kerja meningkat yang tercermin dari menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Agustus 2024 menjadi 5,60% dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,89%. Sementara itu dari sisi kesejahteraan, angka kemiskinan di Sumatera Utara pada Maret 2024 mengalami penurunan menjadi 7,99% dari 8,15% pada Maret 2023. Ketimpangan pendapatan yang tercermin dari rasio Gini pun turut membaik. Sejalan dengan kondisi tersebut, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan juga mengalami penurunan, baik di perkotaan maupun perdesaan. Ketimpangan pendapatan penduduk di wilayah perdesaan relatif lebih berimbang dibandingkan di wilayah perkotaan, sehingga ketimpangan pendapatan penduduk di wilayah perkotaan perlu mendapat perhatian.

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH 
Pada tahun 2024, ekonomi Sumatera Utara diperkirakan tetap kuat pada rentang 4,7- 5,5% (yoy), meskipun dihadapkan pada ketidakpastian global dan konflik geopolitik. Dari sisi pengeluaran, tetap kuatnya perekonomian Sumatera Utara didukung oleh masih kuatnya daya beli yang mendorong konsumsi rumah tangga, serta kinerja ekspor yang terus membaik. Dari sisi lapangan usaha, akselerasi kinerja lapangan usaha (LU) Perdagangan, Pertanian, dan Industri Pengolahan diprakirakan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara. Hal ini seiring dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian, permintaan domestik yang tetap kuat melalui implementasi program biofuel, dan kegiatan Pilkada menjelang akhir tahun 2024. Selanjutnya, penyelenggaraan PON XXI Aceh – Sumut pada triwulan III 2024 diprakirakan akan mencatatkan pertumbuhan kinerja konstruksi dan pengeluaran investasi bangunan. Selain itu, terdapat kecenderungan tren penurunan suku bunga perbankan di level global seiring semakin terkendalinya laju inflasi global, yang berpotensi mendorong aktivitas ekonomi. Selanjutnya, tahun 2025 ekonomi Sumatera Utara diproyeksikan terus tumbuh kuat berkat dorongan konsumsi masyarakat, investasi yang meningkat, serta konsumsi pemerintah yang meningkat seiring berjalannya program pemerintah baru. Di sisi lapangan usaha, pertumbuhan masih akan ditopang oleh LU pertanian, perdagangan, dan industri meskipun menghadapi sejumlah tantangan ketidakpastian global, serta daya saing domestik. Di sisi lain, kinerja inflasi Sumatera Utara tahun 2024 dan 2025 diprakirakan akan tetap terjaga dalam kisaran target 2,5±1% (yoy), dengan fokus pada sinergi kebijakan antara pemerintah dan Bank Indonesia melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Sumatera Utara.
​​

Lampiran
Kontak

Contact Center BICARA:(62 21) 131 
E-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB​

Halaman ini terakhir diperbarui 12/6/2024 9:08 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga