EKONOMI MAKRO REGIONAL
Pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada triwulan II 2022 tercatat tumbuh sebesar 6,07% (yoy), meningkat setelah mengalami penurunan sebesar
-1,01% (yoy) pada triwulan I 2022. Pertumbuhan tersebut didorong oleh relaksasi restriksi mobilitas masyarakat sejalan dengan pemulihan perekonomian nasional dan global. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh pertumbuhan yang positif pada konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan terbesar disumbang oleh pertambangan dan penggalian serta diikuti industri pengolahan. Adapun kontraksi pertumbuhan hanya disumbang oleh sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib. Pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada triwulan III 2022 diperkirakan menurun dibanding triwulan II 2022 seiring dengan normalisasi HBKN Idul Fitri serta Idul Adha 1443 H.
KEUANGAN PEMERINTAH
Realisasi pendapatan APBN triwulan II 2022 di Papua Barat mengalami peningkatan sebesar 16,03% (yoy) dibanding triwulan II 2021. Dari sisi belanja, tingkat realisasi belanja APBN di Provinsi Papua Barat juga turut meningkat dari 36,17% pada triwulan II 2021 menjadi 38,46% pada triwulan II 2022.
Realisasi pendapatan APBD seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) di Papua Barat tahun 2022 meningkat sebesar 16,66% (yoy). Peningkatan pendapatan ini didorong oleh peningkatan realisasi TKDD dari sisi APBN. Namun realisasi belanja APBD mengalami penurunan sebesar -2,95% (yoy) seiring dengan penurunan pagu belanja APBD tahun 2022. Penurunan ini utamanya disumbangkan oleh Belanja Transfer ke Pemerintah Desa yang menurun dari 22,77% pada triwulan II 2021 menjadi 16,01% pada triwulan II 2022.
INFLASI
Pada triwulan II 2022, inflasi Papua Barat tercatat sebesar 2,91% (yoy), meningkat dibanding triwulan I 2022 yang tercatat sebesar 2,83% (yoy) seiring dengan momentum HBKN Idul Fitri dan Idul Adha 1443H serta pelonggaran restriksi mobilisasi masyarakat. Inflasi Papua Barat 2022 tetap terkendali dengan pencapaian sampai dengan triwulan II 2022 sebesar 2,21% (ytd) dan tetap berada dalam rentang sasaran 3±1%. Berdasarkan kota pembentuk IHK di Papua Barat, laju inflasi di Kota Sorong tercatat sebesar 2,62% (yoy) atau 1,92% (ytd), sementara inflasi di Kabupaten Manokwari tercatat relatif lebih tinggi sebesar 3,98% (yoy) atau 3,26% (ytd). Inflasi Papua Barat pada triwulan III 2022 diprakirakan meningkat dibanding triwulan II 2022 seiring dengan peningkatan harga komoditas global seiring dengan geotensi politik. Adanya prakiraan peningkatan inflasi mendorong TPID Provinsi Papua Barat melakukan koordinasi dan sinergi secara lebih intensif dalam upaya mengarahkan inflasi berada pada sasaran inflasi 2022 sebesar 3%±1% (yoy) melalui strategi 4K pengendalian inflasi.
PEMBIAYAAN DAERAH DAN PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN UMKM
Secara umum, kondisi stabilitas keuangan di Provinsi Papua Barat pada triwulan II 2022 masih terjaga. Kredit korporasi mengalami penurunan akibat masih berlangsungnya pemulihan dari dampak pandemi COVID-19. Di sisi lain, nilai aset dan DPK mengalami penurunan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sementara itu, kinerja sektor UMKM mengalami peningkatan yang mengindikasikan aktivitas perdagangan yang mulai tumbuh. Lebih lanjut, NPL masih terjaga pada level yang aman.
PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH
Pada triwulan II 2022, terjadi net outflow uang kartal sebesar Rp307,03 miliar atau meningkat 52,74% (yoy), sejalan dengan ekspansi pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua barat yang tercatat sebesar 6,82% (yoy) serta normalisasi belanja masyarakat pasca Tahun Baru 2022 dan Lebaran Idul Fitri 2022, serta awal tahun anggaran yang masih dalam tahap perencanaan. Transaksi non tunai melalui BI-RTGS, SKNBI dan Kartu Kredit mengalami penurunan, sebaliknya transaksi menggunakan Kartu Debit mengalami peningkatan jumlah transaksi.
KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN
Kesejahteraan masyarakat mulai membaik di masa pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung dilihat dari peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan II 2022 dibandingkan triwulan sebelumnya. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Ketenagakerjaan di Papua Barat mengalami penurunan pada Februari 2022 seiring dengan pemulihan roda perekonomian nasional. Pada Maret 2022, tingkat kemiskinan di Papua Barat mengalami penurunan dibandingkan bulan September 2021 serta indeks gini ratio Papua Barat turut mengalami penurunan. Di sisi lain, tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami penurunan pada Februari 2022 dibandingkan posisi Agustus 2021.
PROSPEK EKONOMI
Perekonomian global pada tahun 2022 diproyeksikan akan tumbuh seiring dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang mampu menumbuhkan optimisme global dan memberikan dampak positif, baik pada perekonomian nasional maupun Papua Barat.
Perekonomian Papua Barat pada 2022 diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibanding 2021. Pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi pada triwulan I 2022 seiring dengan normalisasi pasca HBKN Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 diperkirakan akan kembali membaik pada triwulan selanjutnya seiring dengan relaksasi restriksi mobilitas masyarakat, efektivitas program vaksinasi, dan berbagai kebijakan counter cyclical yang diambil oleh Pemerintah dan kebijakan moneter akomodatif diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi secara gradual selama tahun 2022.
PROSPEK INFLASI
Inflasi keseluruhan pada tahun 2022 diperkirakan akan berada pada rentang atas sasaran inflasi nasional sebesar 3,0%±1% (yoy) seiring dengan perkembangan kebijakan Pemerintah dan kenaikan harga komoditas global akibat tensi geopolitik Rusia-Ukraina. Perekonomian yang meningkat diikuti oleh inflasi yang stabil dan dalam range yang ditentukan harus tetap diupayakan guna mendukung pemulihan ekonomi nasional.
