Pada triwulan IV 2022 ekonomi Bangka Belitung tetap tumbuh positif sebesar 4,44% (yoy), meski melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,54% (yoy). Lapangan Usaha (LU) utama seperti Industri Pengolahan dan Pertanian mengalami peningkatan kinerja. Sementara LU Utama Perdagangan melanjutkan pertumbuhan meski tidak setinggi triwulan sebelumnya. LU Pendukung Transportasi & Pergudangan serta LU Informasi dan Komunikasi tumbuh lebih signifikan dan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung.
Pada triwulan IV 2022, realisasi pendapatan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di wilayah Bangka Belitung telah mencapai 106,56% dari pagu, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2021 sebesar 99,97% dari pagu. Hal ini sejalan dengan meningkatnya komponen pendapatan asli daerah. Namun demikian, realisasi belanja APBD di tingkat provinsi dan kabupaten/kota masih belum optimal yaitu mencapai 86,67% dari target, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 88,46% dari target. Sementara itu, realisasi belanja APBN mencapai 97,22% dari target, lebih rendah dari realisasi pada triwulan IV 2021 yang mencapai 97,66% dari target.
Pada triwulan IV 2022, inflasi gabungan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 5,38% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan III 2022 sebesar 6,67% (yoy). Inflasi didorong oleh kenaikan indeks harga pada kelompok transportasi sebesar 18,17% (yoy) dengan andil sebesar 2,39% serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,60% (yoy) dengan andil sebesar 0,91%. Seluruh kelompok pengeluaran, kecuali kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, tercatat mengalami inflasi pada triwulan laporan. Secara spasial, kota Pangkalpinang mengalami inflasi sebesar 6,07% (yoy), sementara itu kota Tanjungpandan yang mengalami inflasi sebesar 4,17% (yoy).
Pada triwulan IV 2022, stabilitas sistem keuangan masih terjaga dengan baik. Hal ini tercermin dari risiko kredit perbankan yang tergolong rendah namun dengan pertumbuhan kredit yang masih terbatas sehingga rasio intermediasi juga masih terbatas. Kinerja korporasi yang memiliki interconnectedness dengan perbankan perlu mendapat perhatian karena memiliki risiko kredit yang lebih tinggi. Sementara itu kualitas kredit perbankan ke sektor rumah tangga masih terjaga dengan baik.
Selama Triwulan IV 2022, transaksi nontunai di Bangka Belitung secara tahunan terus mengalami peningkatan. Sementara itu, transaksi tunai mengalami net inflow pada Triwulan IV 2022 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kondisi ketenagakerjaan di Bangka Belitung mengalami penurunan seiring dengan melambatnya momentum pemulihan perekonomian domestik pada triwulan III 2022. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurun disertai dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang meningkat pada periode Agustus 2022. Meskipun demikian, Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan IV 2022 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Selain itu, Bangka Belitung tercatat memiliki gini ratio terendah dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia.
Kinerja perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2023 diprakirakan masih melanjutkan pertumbuhan yang positif namun melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perlambatan tersebut didorong oleh normalisasi harga beberapa komoditas unggulan Bangka Belitung yang tidak setinggi periode sebelumnya. Sementara itu, tekanan inflasi pada tahun 2023 diproyeksikan lebih rendah dibandingkan tahun 2022 sejalan dengan perbaikan kinerja ekonomi di tengah jumlah pasokan yang tetap terjaga.