Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon
​​Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur​
6/12/2025 12:00 AM
Hits: 150

Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur Mei 2025

Kalimantan Timur
Triwulan

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah

Ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan I 2025 tumbuh 4,08% (yoy), melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, sejalan dengan perlambatan ekonomi regional Kalimantan dan nasional. Perlambatan ekonomi Kaltim di periode pelaporan didorong oleh penurunan kinerja LU pertambangan akibat tertahannya produksi batu bara seiring peningkataan curah hujan. Selain itu, permintaan ekspor batu bara negara mitra dagang utama yang melemah, khususnya Tiongkok, turut menjadi faktor pelemahan LU Pertambangan sekaligus komponen ekspor di sisi pengeluaran. Selain itu, termoderasinya progress pembangunan IKN seiring banyaknya proyek dasar yang sudah selesai dibangun di tahap I (2022 – 2024) menjadi penyebab tertahannya kinerja LU Konstruksi dan investasi di sisi pengeluaran yang turut menahan pertumbuhan ekonomi Kaltim di periode pelaporan. Meski demikian, perlambatan yang lebih dalam tertahan oleh peningkatan kinerja LU Perdagangan dan komponen konsumsi rumah tangga seiring penyaluran THR yang meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat di momen Ramadhan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri.

Keuangan Pemerintah di Daerah

Realisasi keuangan Pemerintah Prrovinsi (Pemprov) Kaltim hingga triwulan I 2025 mengalami kontraksi seiring implementasi Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Realisasi pendapatan APBD Pemprov Kaltim pada triwulan I 2025 terkontraksi 17,98% (yoy) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kinerja realisasi tersebut terutama didukung oleh realisasi komponen PAD khususnya penerimaan pajak (pangsa 55,56%) yang terealisasi sebesar 17,06%, lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 yang tercatat 22,62%. Sama halnya dengan APBD, realisasi pendapatan APBN juga mengalami kontraksi, didukung terutama oleh penurunan penerimaan perpajakan. Sementara itu, realisasi belanja APBD maupun APBN juga mengalami kontraksi seiring implementasi kebijakan efisiensi anggaran belanja pemerintah terutama pada komponen Belanja Barang dan Belanja Modal yang diatur dalam Inpres No.1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.

Perkembangan Inflasi Daerah

Inflasi Kaltim terjaga dalam rentang target inflasi nasional dan lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya seiring penurunan tekanan tarif listrik, harga komoditas pangan dan angkutan udara. Pada triwulan I 2025, inflasi Kaltim tercatat sebesar 1,36% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Adanya penurunan tekanan inflasi disebabkan oleh implementasi kebijakan diskon tarif listrik selama bulan Januari hingga Februari. Namun demikian, penurunan inflasi yang lebih dalam pada periode laporan tertahan oleh kenaikan harga emas perhiasan seiring dengan kenaikan harga emas global. Adapun secara spasial, inflasi Kabupaten/Kota Kaltim tertinggi tercatat di Kabupaten Berau sebesar 1,71% (yoy) dan terendah di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 1,19% (yoy), dengan tren laju inflasi di seluruh Kabupaten/Kota melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, kecuali Kota Balikpapan.​​

Pembiayaan di Daerah serta Pengembangan Akses Keuangan dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Kinerja intermediasi perbankan di Kaltim pada triwulan I 2025 melanjutkan pertumbuhan positif dengan risiko yang tetap terjaga​. Penyaluran kredit di Kaltim tumbuh positif sebesar 3,03% (yoy), melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,05% (yoy). Berdasarkan jenis penggunaan, kredit konsumsi tercatat mengalami pertumbuhan paling tinggi sebesar 13,03% (yoy), sejalan dengan peningkatan PDRB konsumsi rumah tangga. Sementara secara sektoral, tercatat pertumbuhan kredit sejumlah sektor utama Kaltim mengalami kontraksi yang juga sejalan dengan perlambatan di PDRB-nya. Adapun  penyaluran kredit Kaltim yang masih terjaga positif diikuti dengan risiko kredit yang rendah sebesar 1,20%, meski meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 1,08%. Di sisi lain, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh positif sebesar 3,43% (yoy), berada di bawah rata-rata nasional. Selain itu, inklusivitas keuangan di Kaltim juga terus didorong, seiring kredit UMKM dan pembiayaan syariah yang terus tumbuh positif dengan risiko kredit yang rendah.

Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

Pada triwulan I 2025, sistem pembayaran di Indonesia menunjukkan pertumbuhan sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi selama HBKN Idul Fitri. Transaksi pembayaran melalui infrastruktur Bank Indonesia secara volume tumbuh 58,55% (yoy). Hal tersebut didorong utamanya oleh akselerasi penggunaan BI-FAST yang tumbuh signifikan baik dari sisi nominal (48,07% yoy) maupun volume (58,55% yoy) di tengah transaksi RTGS dan SKNBI yang mengalami kontraksi secara nominal masing-masing sebesar 6,54% (yoy) dan 12,64% (yoy). Pada pembayaran ritel, nominal transaksi APMK tumbuh 6,85% (yoy) meski sedikit terkontraksi sebesar 1% (yoy) secara volume. Adapun QRIS mencatat pertumbuhan volume transaksi sebesar 181% (yoy) seiring minat masyarakat yang terus meningkat pada sistem pembayaran digital. Di sisi transaksi tunai, aliran uang kartal di Kaltim berada dalam posisi net outflow sebesar Rp258 miliar, sejalan dengan konsumsi masyarakat yang tinggi di periode HBKN Idul Fitri.​

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Sejalan dengan kinerja ekonomi yang masih cukup tinggi, kondisi ketenagakerjaan dan kesejahteraan turut menunjukkan perbaikan. Kinerja beberapa sektor utama seperti sektor industri pengolahan, dan sektor pertambangan saat ini masih menjadi pendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja. Hal tersebut tercermin dari peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) serta penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Sejalan dengan kondisi ketenagakerjaan yang membaik tersebut, kesejahteraan masyarakat juga lebih baik, terindikasi dari penurunan tingkat kemiskinan, penurunan ketimpangan pendapatan, serta kesejahteraan petani yang lebih baik.

Prospek Perekonomian Daerah

Ketidakpastian global masih dibayangi oleh kebijakan resiprokal Amerika Serikat (AS) di tengah ekonomi domestik yang masih tertahan, prospek pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada 2025 diprakirakan tumbuh melambat di kisaran 5,00 – 5,80% (yoy). Faktor penahan pertumbuhan ekonomi tersebut utamanya masih dipengaruhi oleh LU pertambangan, khususnya permintaan ekspor batu bara yang relatif stagnan, kinerja LU kontruksi cenderung yang melambat seiring termoderasinya proyek pemerintah dan IKN, serta LU perdagangan yang melambat seiring tertahannya konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah. Meskipun demikian, LU industri pengolahan tetap diprakirakan membaik seiring mulai beroperasinya sejumlah proyek manufaktur dan semakin ekspansifnya industri CPO. Di sisi lain, meskipun dihadapkan pada tingginya potensi imported inflation, inflasi tahunan Kaltim di tahun 2025 diprakirakan tetap berada dalam koridor target dikisaran 2,5±1% (yoy) seiring dengan upaya pengendalian inflasi yang konsisten dan intensif untuk mencapai stabilitas harga komoditas utama di Kaltim.

Lampiran
Kontak
Contact Center BICARA: (62 21) 131, e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB​
Informasi Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur
Halaman ini terakhir diperbarui 6/12/2025 5:38 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga