Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon

​​Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa​ Timur​​

12/5/2024 12:00 AM
Hits: 2118

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur November 2024

Jawa Timur
Triwulan


Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Daerah​​

Perekonomian Jawa Timur pada triwulan III 2024 tumbuh positif dan tetap terjaga baik. Pada triwulan laporan, kinerja ekonomi Jawa Timur tercatat tumbuh 4,91% (yoy), setelah pada triwulan II 2024 tumbuh sebesar 4,98% (yoy). Dari sisi permintaan, kuatnya perekonomian Jawa Timur ditopang oleh aktivitas domestik dan permintaan eksternal. Lebih tingginya aktivitas domestik tecermin dari peningkatan kinerja konsumsi RT dan investasi pada triwulan laporan. Kenaikan kinerja konsumsi RT didorong oleh membaiknya keyakinan konsumen sehingga meningkatkan konsumsi retail, barang tahan lama, serta otomotif. Kinerja investasi tumbuh lebih tinggi, terutama ditopang oleh aktivitas manufaktur yang lebih masif, tecermin dari kenaikan Prompt Manufacturing Index (PMI) Jawa Timur pada triwulan laporan. Selain itu, berlanjutnya pembangunan proyek strategis, baik pemerintah maupun swasta menopang kinerja investasi bangunan tetap tumbuh positif, tecermin dari meningkatnya impor bahan konstruksi. Lebih lanjut, kinerja ekspor terakselerasi, khususnya ekspor luar negeri (LN), seiring dengan meningkatnya permintaan negara mitra dagang utama Jawa Timur, seperti Jepang, Amerika Serikat (AS), Swiss, dan Hongkong. Akselerasi ekspor LN terjadi secara broad based, baik ekspor migas maupun ekspor nonmigas. Dari sisi lapangan usaha (LU), solidnya kinerja perekonomian terutama ditopang oleh LU Industri Pengolahan dan LU Perdagangan. Lebih tingginya kinerja LU Industri Pengolahan dan LU Perdagangan sebagai respon atas peningkatan kinerja konsumsi RT, investasi, serta ekspor barang dan jasa pada triwulan laporan.

Kenaikan kinerja ekonomi Jawa Timur yang lebih tinggi tertahan akibat melandainya konsumsi pemerintah, serta kenaikan impor barang dan jasa yang lebih tinggi dibandingkan ekspor barang dan jasa. Lebih tingginya aktivitas domestik dan permintaan eksternal mendorong permintaan impor yang lebih tinggi, khususnya kelompok bahan baku dan barang modal. Dari sisi lapangan usaha, perlambatan kinerja terjadi pada sejumlah LU utama Jawa Timur, yakni LU Pertanian, LU Konstruksi, serta LU Penyediaan Akomodasi Makan Minum. Berakhirnya panen raya padi dan perlambatan kinerja produksi hortikultura pada triwulan III 2024 berimplikasi pada perlambatan LU Pertanian. Kinerja LU Konstruksi tetap tumbuh positif, kendati melambat dibandingkan triwulan II 2024 sejalan dengan melandainya aktivitas pembangunan setelah terakselerasi pada awal tahun serta penurunan konstruksi sektor properti. Normalisasi permintaan jasa makanan dan perlambatan kunjungan wisatawan mancanegara pada triwulan laporan menyebabkan perlambatan kinerja LU Penyediaan Akomodasi Makan Minuman.

Asesmen Keuangan Pemerintah Daerah

Realisasi Pendapatan Provinsi Jawa Timur secara akumulatif hingga triwulan III tahun 2024 menunjukkan peningkatan yang signifikan, didukung oleh berbagai strategi optimalisasi pendapatan daerah. Selama periode tersebut, total pendapatan fiskal Provinsi Jawa Timur mencapai Rp100,29 triliun, tumbuh 8,66% (yoy) dibandingkan dengan penerimaan dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp92,30 triliun. Pemerintah daerah terus mengintensifkan upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pajak maupun nonpajak. Peningkatan penerimaan pajak diwujudkan melalui digitalisasi sistem pembayaran, pelaksanaan program pembebasan pajak daerah pada triwulan III 2024, serta pemanfaatan teknologi untuk mengidentifikasi potensi pajak baru. Di sisi lain, optimalisasi sumber pendapatan nonpajak dilakukan dengan mengembangkan kontribusi dari BUMD dan optimalisasi aset yang idle menjadi aset produktif. Selanjutnya, untuk mendukung implementasi Undang- Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD), pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten/kota akan memperkuat kolaborasi yang harmonis (role sharing) dalam mengoptimalkan penagihan pajak kendaraan bermotor sesuai dengan kewenangan masing-masing wilayah.

Realisasi Belanja Pemerintah di Provinsi Jawa Timur hingga triwulan III tahun 2024 juga mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, sejalan dengan upaya percepatan belanja daerah. Total realisasi belanja fiskal mencapai Rp124,41 triliun, meningkat 13,88% (yoy) dibandingkan dengan Rp109,24 triliun pada tahun 2023. Kenaikan tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan Belanja Operasi yang menjadi kontributor utama, dengan alokasi besar pada Belanja Pegawai guna mendukung percepatan realisasi Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) dan Belanja Barang untuk mendukung pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024. Di samping itu, realisasi Belanja Modal juga mengalami peningkatan signifikan yang didorong oleh penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN), pelaksanaan proyek berdasarkan Perpres 80/2019, serta program prioritas pemerintah daerah. Berdasarkan analisis fungsional, sebagian besar Belanja Daerah dialokasikan untuk fungsi pelayanan umum, bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan publik di Jawa Timur.

Asesmen Inflasi Daerah

Inflasi Provinsi Jawa Timur pada triwulan III 2024 tercatat melandai. Inflasi Provinsi Jawa Timur pada periode laporan sebesar 1,73% (yoy), lebih rendah dibandingkan capaian pada triwulan sebelumnya sebesar 2,21% (yoy). Melandainya tingkat inflasi pada triwulan laporan didukung oleh menurunnya tekanan inflasi pangan, utamanya pada komoditas hortikultura dan komoditas ternak. Hal ini didorong oleh meningkatnya pasokan komoditas tomat dan cabai merah sejalan dengan membaiknya kinerja produksi di tengah kondisi cuaca yang lebih mendukung (tidak ada anomali cuaca sebagaimana tahun sebelumnya) serta berlangsungnya masa panen di daerah sentra produksi Jawa Timur. Selain itu, komoditas daging dan telur ayam ras turut mendukung penurunan inflasi seiring dengan stabilnya pasokan di tengah penurunan harga pakan ternak. Lebih lanjut, penurunan tekanan inflasi juga didukung oleh penurunan inflasi pada komoditas bensin sejalan dengan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi yang lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Masih terkendalinya inflasi pada rentang 2,5 ± 1,0% (yoy) merupakan bentuk efektivitas koordinasi pengendalian inflasi oleh TPID se-Jawa Timur melalui berbagai kegiatan pengendalian inflasi terintegrasi dalam program JATIM SIGATI (Sinergi Gapai Inflasi Terkendali) terkait ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, kestabilan harga, dan komunikasi efektif.

Inflasi Provinsi Jawa Timur pada triwulan IV 2024 diprakirakan lebih rendah dibandingkan triwulan III 2024 dan berada di sekitar batas bawah kisaran sasaran target inflasi tahun 2024 sebesar 2,5 ± 1,0% (yoy). Terdapat tekanan inflasi tahunan Jawa Timur pada triwulan IV 2024 seiring dengan prakiraan berlanjutnya kenaikan harga komoditas global (minyak, emas, dan gula) yang disebabkan oleh masih berlanjutnya ketidakpastian global. Tingginya harga emas, gula, dan minyak global pada Oktober 2024 sejalan dengan berlanjutnya ketegangan politik berpotensi tertransmisi pada harga komoditas domestik. Selanjutnya momentum HBKN Nataru dan libur sekolah meningkatkan mobilitas dan mendorong permintaan. Di sisi lain, pasokan beberapa bahan pangan (beras dan aneka cabai) berpotensi menurun akibat dari masih berlangsungnya masa tanam di sejumlah sentra produksi. Namun demikian, pada periode yang bersamaan terdapat potensi tertahannya tekanan inflasi seiring masuknya masa panen komoditas hortikultura (bawang merah) sehingga berpotensi meningkatkan ketersediaan pasokan.​

Pembiayaan Daerah dan Pengembangan UMKM

Kinerja intermediasi perbankan terpantau terjaga, tercermin dari masih positifnya kinerja penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan penyaluran kredit, kendati melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan DPK dan penyaluran kredit tercatat positif, baik di sektor korporasi maupun Rumah Tangga (RT), meskipun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Perlambatan DPK ditengarai dipengaruhi oleh peralihan portfolio investasi ke aset dengan imbal hasil lebih tinggi seiring dengan penurunan suku bunga acuan dan suku bunga global. Selain itu, perlambatan DPK di sektor RT juga disebabkan oleh normalisasi pendapatan masyarakat pasca penyaluran Gaji ke-13 pada bulan Juni 2024. Sejalan dengan perlambatan likuiditas perbankan, kinerja penyaluran kredit juga terpantau melambat namun tetap tumbuh positif. Pada sektor korporasi, perlambatan kredit terutama disebabkan oleh sikap wait and see pelaku usaha menjelang pembentukan kabinet baru. Sementara itu, perlambatan kredit RT terutama didorong oleh melambatnya kinerja penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR), seiring normalisasi permintaan sektor properti pasca penyesuaian kebijakan insentif PPN DTP per 30 Juni 2024.

Ketahanan korporasi dan RT di Jawa Timur masih terjaga terindikasi dari risiko kredit dan likuiditas yang masih berada dalam batas aman. Secara agregat, risiko kredit di Jawa Timur pada triwulan III 2024 masih terjaga dalam batas aman yang tecermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,79%, menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,05%. Lebih lanjut, risiko likuiditas pada triwulan laporan juga masih terjaga dalam batas kisaran Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM), yakni sebesar 92,00%, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.   

Asesmen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran

Kondisi sistem pembayaran di Jawa Timur pada triwulan III 2024 menunjukkan adanya peningkatan kinerja seiring dengan adanya kenaikan konsumsi dan investasi. Sistem pembayaran tunai menunjukkan adanya kenaikan net outflow dibanding triwulan sebelumnya yang menunjukkan net inflow. APMK tarik tunai juga menunjukkan adanya peningkatan di triwulan III 2024 seiring dengan adanya peningkatan konsumsi menjelang pergantian tahun ajaran baru sekolah. Adanya libur sekolah dan peningkatan kegiatan pariwisata juga mendorong tingginya kebutuhan uang tunai, terutama di wilayah Malang dan Jember yang menunjukkan adanya peningkatan net outflow yang cukup tinggi. Sistem pembayaran nontunai juga menunjukkan kenaikan yang terlihat dari peningkatan kegiatan transaksi pembayaran maupun kegiatan transfer dana yang meningkat. Peningkatan kegiatan investasi, ekspor dan impor di Jawa Timur berdampak pada peningkatan sistem pembayaran yang dilakukan. Banyaknya kegiatan pariwisata selama libur tahun ajaran baru juga berdampak pada peningkatan kunjungan turis asing, sehingga mendorong peningkatan perdagangan valuta asing di Jawa Timur pada triwulan III 2024.

Kinerja sistem pembayaran nontunai pada triwulan laporan menunjukkan peningkatan yang didorong oleh peningkatan di hampir seluruh alat pembayaran yang digunakan. Kinerja RTGS tercatat meningkat, baik secara nominal, volume transaksi maupun rata-rata nilai transaksi yang dilakukan. Demikian pula dengan penggunaan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) yang secara total juga mengalami kenaikan. Penurunan transaksi hanya terjadi pada pembayaran menggunakan kliring yang melambat 3,6% (yoy) dibanding tahun sebelumnya, seiring dengan beralihnya pembayaran menggunakan BI Fast yang lebih cepat, mudah, dan murah dibandingkan SKNBI. Adapun pembayaran baik menggunakan uang elektronik maupun QRIS masih menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi. Peningkatan kinerja sistem pembayaran tersebut sejalan dengan meningkatnya konsumsi selama libur dan persiapan pergantian tahun ajaran baru di semua jenjang, yang diikuti oleh meningkatnya event pariwisata di banyak daerah di Jawa Timur. Peningkatan aktivitas ekonomi tersebut juga terlihat dari meningkatnya kegiatan industri dan perdagangan yang juga mengalami peningkatan. Hal ini berdampak pada meningkatnya kegiatan transaksi dan transfer dana yang dilakukan, mengikuti peningkatan kegiatan ekonomi di sektor utama.

Berdasarkan alat pembayaran yang digunakan, kegiatan sistem pembayaran masih didominasi oleh penggunaan RTGS. Penggunaan RTGS dalam sistem pembayaran mencapai hingga 50% dari total aktivitas pembayaran, terutama pada pembayaran nominal besar dan bisnis, sedangkan pembayaran ritel lebih menggunakan APMK dengan pangsa hingga 38,4% dari total sistem pembayaran yang dilakukan. Adapun APMK lebih banyak digunakan untuk kegiatan tarik dan setor tunai hingga hampir 70% dari total transaksi yang menggunakan APMK, diikuti oleh kegiatan transfer dana yang mencapai 25,13% dari total transaksi APMK. Kegiatan pembayaran dan pembelian barang secara nontunai pada triwulan III mulai didominasi oleh pembayaran menggunakan QRIS dengan pangsa mencapai 38,68% dari total transaksi pembayaran, diikuti penggunaan Uang Elektronik (33,15%) dan APMK (28,17%). Volume transaksi menggunakan QRIS juga jauh lebih tinggi dibanding metode pembayaran lainnya yaitu mencapai lebih dari 165 juta transaksi di triwulan III 2024, menunjukkan tingkat akseptansi penggunaan QRIS juga meningkat cukup tajam. Hal ini tidak terlepas dari upaya pengenalan dan edukasi yang telah dilakukan Bank Indonesia sepanjang triwulan III 2024 antara lain melalui penyelenggaraan beberapa acara seperti Madura Digicreative Fest, QRIS Jelajah Nusantara, kegiatan QRIS Run, Sosialisasi pembayaran nontunai di beberapa daerah, sekolah dan kunjungan, serta beberapa kegiatan yang juga menyasar perluasan penggunaan QRIS seperti peresmian penggunaan QRIS pada bis Trans Jatim dan masih banyak lagi.

Asesmen Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Masyarakat

Kondisi ketenagakerjaan di Jawa Timur pada Agustus 2024 menunjukkan peningkatan dibandingkan Agustus 2023. Hal ini tecermin dari penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) disertai peningkatan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada periode tersebut. Perbaikan tersebut secara umum ditopang oleh pertumbuhan positif dan terjaganya ekonomi Jawa Timur seiring terjaganya permintaan domestik dan peningkatan permintaan global pada triwulan laporan.

Kondisi ketenagakerjaan di Jawa Timur pada triwulan III 2024 terindikasi masih kuat. Kondisi ketenagakerjaan di Jawa Timur yang masih kuat tecermin dari peningkatan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja – Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia dan likert scale jumlah tenaga kerja Liaison Bank Indonesia Jawa Timur pada triwulan laporan. Hal tersebut ditunjang oleh peningkatan kinerja konsumsi RT, investasi, dan ekspor Jawa Timur pada triwulan laporan dibandingkan triwulan sebelumnya sehingga berimplikasi pada peningkatan kinerja sektor produktif, terutama LU Industri Pengolahan dan LU terkait Jasa.

Kesejahteraan masyarakat Jawa Timur pada semester II 2024 (September 2024) diprakirakan mengalami perbaikan. Potensi peningkatan kesejahteraan sejalan dengan potensi berlanjutnya perbaikan ekonomi Jawa Timur yang didorong oleh berlanjutnya pembangunan proyek strategis, potensi peningkatan permintaan eksternal, adanya panen gadu tanaman pangan dan panen raya komoditas hortikultura, momen pilkada serentak, serta masih kuatnya konsumsi domestik. Tingginya komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya kelompok pra-sejahtera turut menjaga tingkat kesejahteraan masyarakat.

Kesejahteraaan masyarakat pedesaan yang direpresentasikan dengan Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami peningkatan pada triwulan III 2024. NTP meningkat dari 111,03 pada triwulan II 2024 menjadi 111,61 pada triwulan III 2024. Hal tersebut ditopang oleh peningkatan penerimaan petani di sektor tanaman pangan, tanaman perkebunan rakyat, dan perikanan. Peningkatan NTP tanaman pangan dan perkebunan didorong oleh peningkatan harga gabah padi dan peningkatan harga kopi. Lebih lanjut, peningkatan harga ikan tangkap dan budidaya seiring cuaca yang kurang baik mendorong peningkatan harga yang diterima petani perikanan. Peningkatan NTP yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan NTP pada tanaman hortikultura dan peternakan. Penurunan NTP tanaman hortikultura dan peternakan pada triwulan laporan dika​​renakan harga bawang merah, cabai merah, telur dan daging ayam ras yang turun seiring peningkatan pasokan dan penurunan harga bahan baku.

Prospek Ekonomi dan Inflasi Tahun 2024 dan 2025

Perekonomian Jawa Timur pada tahun 2024 diprakirakan tetap kuat dibandingkan tahun 2023 ditopang oleh konsumsi domestik, eksternal, dengan inflasi yang terkendali di target sasaran. Kinerja ekonomi Jawa Timur pada tahun 2024 diprakirakan berada di kisaran 4,7% - 5,5% (yoy). Dari sisi pengeluaran, sejalan dengan ekonomi nasional, masih positifnya kinerja ekonomi Jawa Timur diprakirakan didukung oleh prakiraan solidnya konsumsi RT serta masih kuatnya konsumsi LNPRT dan investasi. Dari sisi lapangan usaha (LU), sejalan dengan prospek solidnya konsumsi swasta (konsumsi RT dan LNPRT) dan masih kuatnya investasi, kinerja LU Industri Pengolahan dan LU Perdagangan di Jawa Timur pada tahun 2024 diprakirakan tetap tumbuh tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Di tengah prospek masih tertahannya ekonomi global, kinerja ekspor dan impor Jawa Timur diprakirakan tetap kuat. Dari sisi eksternal, potensi perbaikan ekonomi kawasan Eropa dan ASEAN, mitra dagang utama Jawa Timur, serta potensi kenaikan ekspor emas/perhiasan dan tembaga Jawa Timur diprakirakan mendorong tetap kuatnya ekspor LN Jawa Timur pada tahun 2024. Perdagangan antardaerah Jawa Timur juga diprakirakan tetap tumbuh positif sejalan dengan prospek tetap kuatnya ekonomi Indonesia, termasuk Kawasan Timur Indonesia (KTI), yang merupakan mitra dagang domestik utama Jawa Timur. Lebih lanjut, kinerja LU Pertanian pada tahun 2024 diprakirakan tetap tumbuh positif sejalan dengan prospek cuaca yang lebih mendukung produksi pangan serta terkendalinya gangguan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD) pada ternak sapi yang menjadi tantangan utama sektor pertanian pada tahun 2023.

Kinerja ekonomi Jawa Timur pada tahun 2025 diprakirakan mengalami perbaikan dibandingkan tahun 2024 ditopang oleh permintaan domestik dan eksternal dengan inflasi yang terkendali di target sasaran. Kinerja ekonomi Jawa Timur pada tahun 2025 diprakirakan berada di kisaran 4,8% - 5,6% (yoy), meningkat dibandingkan tahun 2024 yang diprakirakan tumbuh di kisaran 4,7%-5,5% (yoy). Dari sisi permintaan, solidnya kinerja ekonomi Jawa Timur diprakirakan didukung oleh prakiraan perbaikan konsumsi RT, investasi, serta ekspor. Dari sisi penawaran, sejalan dengan prospek perbaikan konsumsi RT dan investasi, kinerja LU Perdagangan dan LU Industri Pengolahan di Jawa Timur pada tahun 2025 diprakirakan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Dari sisi eksternal, prospek ekonomi global yang stabil, serta prospek peningkatan perekonomian beberapa mitra dagang utama Jawa Timur, khususnya Kawasan Eropa dan Jepang. Hal tersebut diprakirakan mengakselerasi kinerja ekspor LN dan investasi nonbangunan di Jawa Timur pada tahun 2025. Lebih lanjut, kinerja LU Pertanian pada tahun 2025 diprakirakan lebih tinggi dibandingkan tahun 2024 sejalan dengan prospek cuaca yang lebih mendukung produksi pangan.

Inflasi Provinsi Jawa Timur pada tahun 2024 diprakirakan berada di sekitar batas bawah kisaran sasaran inflasi serta pada tahun 2025 diprakirakan berada di kisaran sasaran inflasi 2,5%±1% (yoy). Prospek terkendalinya inflasi Provinsi Jawa Timur pada tahun 2024 dan 2025 ditopang oleh prakiraan cuaca yang lebih mendukung bagi produksi tanaman pangan, serta berlanjutnya penurunan harga komoditas pupuk. Lebih lanjut, berbagai kebijakan pengendalian inflasi yang dilakukan oleh TPIP dan TPID diprakirakan turut menjaga tingkat inflasi provinsi Jawa Timur di kisaran sasaran inflasi 2,5%±1% (yoy).





Lampiran






Kontak

Contact Center BICARA: (62 21) 131

E​ mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl . 08.00 s.d 16.00 WIB
Informasi Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur

Halaman ini terakhir diperbarui 12/17/2024 4:42 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga