Perekonomian Sumatera Barat pada triwulan IV 2023 tumbuh positif melanjutkan tren pemulihan. Perekonomian Sumatera Barat pada triwulan IV 2023 tercatat sebesar 4,30% (yoy) stabil dibandingkan dengan triwulan III 2023 yang tumbuh 4,28% (yoy). Perkembangan tersebut didorong oleh kenaikan aktivitas produksi komoditas pertanian dan peningkatan konsumsi rumah tangga seiring dengan momentum HBKN Nataru dan Pemilu. Dari sisi pengeluaran, peningkatan hampir terjadi di seluruh komponen. Dari sisi lapangan usaha, peningkatan terjadi pada lapangan usaha Pertanian. Namun, kinerja perekonomian Sumatera Barat tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional ataupun wilayah Sumatera dimana masing-masing tercatat tumbuh sebesar 5,04% (yoy) dan 4,59% (yoy).
Secara keseluruhan tahun, perekonomian Sumatera Barat tumbuh kuat pada tahun 2023. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat pada tahun 2023 tumbuh sebesar 4,62% (yoy), meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,32% (yoy). Peningkatan tersebut terutama didorong oleh pemulihan aktivitas ekonomi yang lebih baik pasca pencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di akhir tahun 2022. Berdasarkan komponen pengeluaran, pertumbuhan ekonomi tahun 2023 didorong oleh komponen PMTB dan Konsumsi Pemerintah. Dari sisi lapangan usaha, perbaikan kinerja ekonomi Sumatera Barat tahun 2023 terjadi pada lapangan usaha Konstruksi dan Industri Pengolahan
Tekanan inflasi Sumatera Barat pada triwulan IV 2023 mengalami peningkatan. Inflasi pada triwulan IV 2023 tercatat sebesar 2,47% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,94% (yoy). Peningkatan inflasi didorong oleh akselerasi konsumsi dan mobilitas masyarakat pada momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru sehingga menyebabkan gejolak harga utamanya komoditas pangan dan transportasi. Meningkatnya transmisi penyesuaian komponen harga yang diatur pemerintah, terutama cukai hasil tembakau, juga berpengaruh pada realisasi inflasi yang lebih tinggi di akhir tahun. Lebih lanjut, berbagai faktor lain seperti curah hujan yang relatif tinggi, harga emas dunia yang fluktuatif, serta ketidakpastian ekonomi dan keuangan global juga menjadi pendorong inflasi gabungan Sumatera Barat. Meskipun mengalami peningkatan, inflasi gabungan Sumatera Barat pada triwulan IV 2023 mencatatkan capaian lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi Nasional sebesar 2,61% (yoy) serta berada dalam rentang sasaran inflasi yang ditetapkan sebesar 3 ± 1 % (yoy).
Pertumbuhan transaksi sistem pembayaran pada triwulan IV 2023 menunjukkan peningkatan terutama pada kanal BI-RTGS. Pertumbuhan volume transaksi BI-RTGS ke Sumatera Barat menunjukkan pertumbuhan sebesar 72,3% (yoy), mengalami kenaikan yang siginifikan dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu, transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) Sumatera Barat melanjutkan kontraksi baik dari sisi nilai maupun volume. Perkembangan ini mengindikasikan perubahan preferensi alat pembayaran masyarakat dalam bertransaksi sehari-hari.
Transaksi pembayaran digital melalui QRIS semakin meningkat. Jumlah merchant maupun pengguna QRIS di Sumatera Barat tumbuh masing-masing sebesar 31,46% (yoy) dan 73,04% (yoy). Peningkatan jumlah merchant dan jumlah pengguna QRIS merupakan hasil positif dari sinergi pelaksanaan berbagai program yang diinisiasi oleh Bank Indonesia, Penyedia Jasa Pembayaran, Pemerintah, dan industri untuk mendukung penggunaan QRIS dalam bertransaksi dengan cepat, mudah, murah, aman dan handal (CEMUMUAH) bagi masyarakat.
