Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon

​​​​​Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua​​​

12/6/2023 12:00 AM
Hits: 1531

Laporan Perekonomian Provinsi Papua November 2023

Papua
Triwulan

Perkembangan Makroekonomi Daerah

Perekonomian Papua pada triwulan III 2023 tumbuh sebesar 8,28% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,81% (yoy).

Peningkatan kinerja perekonomian Papua didorong oleh peningkatan produksi komoditas tambang pada LU pertambangan dan penggalian Papua. Hal ini sejalan dengan penguatan kapasitas penggilingan bijih tembaga pada triwulan laporan. Sektor nontambang juga melanjutkan pertumbuhan sejalan dengan optimisme dan aktivitas masyarakat yang tetap tinggi, terutama berkaitan dengan kegiatan pemerintahan di DOB.

Pada sisi pengeluaran, pertumbuhan perekonomian pada triwulan laporan didorong oleh peningkatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah dibandingkan triwulan sebelumnya. Penguatan aktivitas ekonomi masyarakat sejalan dengan liburan sekolah, perayaan HUT RI ke-68, dan berbagai kegiatan bertaraf nasional dan internasional menjadi faktor pendorong konsumsi.

Keuangan Pemerintah

Realisasi pendapatan APBN di Papua pada triwulan III 2023 terkontraksi sebesar 25,33% (yoy), lebih dangkal dari triwulan sebelumnya sebesar -42,36% (yoy). Kontraksi tersebut disebabkan oleh menurunnya Pajak Perdagangan Internasional yang turun hingga -64,48% (yoy). Realisasi pendapatan tersebut sudah mencapai 76,69% dari target yang ditetapkan.

Di sisi lain, realisasi belanja APBN di Papua pada triwulan III 2023 tumbuh sebesar 1,31% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 19,81% (yoy), tercermin pada perlambatan pertumbuhan pada komponen Belanja Modal, Pegawai dan Bansos. Realisasi belanja APBN hingga triwulan III 2023 telah mencapai 63,69% dari pagu.

Realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) pada triwulan III 2023 tumbuh sebesar 38,81% (yoy) berbalik arah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 8,03% (yoy). Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) yang mengalami peningkatan hingga 70,87% (yoy). Adapun realisasi TKDD tersebut telah mencapai 66,69% dari pagu.

Pendapatan APBD pada triwulan III 2023 tumbuh sebesar 18,21% (yoy) berbalik arah dari triwulan sebelumnya yang turun sebesar 2,04% (yoy). Belanja APBD pada triwulan III 2023 tumbuh hingga 7,14% (yoy) atau meningkat dari performa triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 21,42% (yoy). Peningkatan realisasi belanja APBD terjadi pada komponen Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja lainnya.

Perkembangan Inflasi Daerah

Secara umum, tingkat inflasi di tiga kota IHK wilayah Papua pada triwulan III 2023 menunjukkan tekanan harga, namun lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan II 2023. Penurunan tingkat inflasi dibandingkan triwulan sebelumnya dipengaruhi oleh adanya penyesuaian harga pada komoditas barang/jasa secara keseluruhan, terutama pada harga komoditas yang diatur oleh pemerintah. Kelompok penyumbang inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau serta kelompok transportasi. Sementara itu, komoditas, beras, aneka rokok, dan angkutan udara menjadi komoditas dengan tingkat inflasi tinggi dipengaruhi oleh kondisi ketidakpastian global dan kebijakan pemerintah. Bank Indonesia bersama dengan TPIP dan TPID telah mengupayakan pengendalian inflasi, salah satunya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Stabilitas Keuangan Daerah

Stabilitas Keuangan Daerah di Provinsi Papua pada triwulan III 2023 terus terjaga tercermin dari NPL yang masih dibawah 3%. Kredit pada triwulan laporan mengalami pertumbuhan terutama didorong oleh pertumbuhan kredit investasi dan konsumsi yang tumbuh sebesar 20,94% (yoy) dan 7,00% (yoy) berturut-turut. Penyaluran kredit didorong pertumbuhan kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor. Kredit UMKM tetap tumbuh positif sejalan dengan terjaganya optimisme masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi. Kualitas penyaluran kredit korporasi dan UMKM tercatat meningkat.

Penghimpunan DPK pada triwulan laporan juga tercatat mengalami pertumbuhan hingga 14,29% (yoy). Pertumbuhan terjadi pada ketiga komponen DPK namun secara khusus ditopang oleh komponen giro. Peningkatan tabungan dan deposito sejalan dengan tren peningkatan suku bunga acuan. Sementara komponen giro mengalami pertumbuhan terutama pada giro sektor korporasi dan pemerintah.

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

Transaksi SKNBI di Papua pada triwulan III 2023 tercatat sebesar Rp2,57 triliun mengalami kontraksi sebesar -1,67% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya. Kontraksi transaksi SKNBI di Papua diharapkan menunjukkan peningkatan penggunaan transaksi nontunai, seperti penggunaan QRIS, BI-FAST, maupun mobile banking.

Pada triwulan III 2023, tercatat 164.897 merchant QRIS yang telah terdaftar atau meningkat sebesar 14,01% (yoy). Hingga saat ini, pengguna baru QRIS di Provinsi Papua telah mencapai 170.640 pengguna atau tumbuh sebesar 123,34% (yoy).

Aliran uang kartal melalui Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua pada triwulan III 2023 kembali menunjukan posisi net outflow sebesar Rp884 miliar, sesuai dengan pola historis triwulanannya. Bank Indonesia berkomitmen untuk menyediakan uang dengan jumlah yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi layak edar.

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Pada Agustus 2023, jumlah penduduk yang bekerja di Papua tercatat sebesar 2,45 juta orang, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya pada periode Februari 2023 sebesar 2,42 juta orang. Sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk bekerja, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Papua mengalami penurunan dari 2,83% pada Agustus 2022 dan 3,49% pada Februari 2023 menjadi 2,67% di Agustus 2023.

Nilai Tukar Petani (NTP) Papua pada September 2023 memiliki indeks sebesar 99,86 atau mengalami peningkatan 0,79% (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Nilai tersebut mengindikasikan terjadinya peningkatan kesejahteraan petani di Papua. Pada periode Mei 2021 – September 2023, NTP Papua secara konsisten berada di bawah NTP nasional dengan jarak yang semakin lebar sepanjang waktu.

Prospek Ekonomi Daerah

Ekonomi Papua diprakirakan melanjutkan pertumbuhan positif pada tahun 2023 namun lebih rendah dibandingkan tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 diproyeksikan sebesar 3,50-4,50% (yoy).

Peningkatan output lapangan usaha pertambangan dan penggalian pada tahun 2023 masih menjadi penopang pertumbuhan perekonomian Papua meskipun tumbuh melambat dibandingkan tahun 2022. Perbaikan output pada sektor nontambang Papua diprakirakan masih terus berlanjut, terutama LU pertanian, kehutanan, dan perikanan yang diprakirakan tumbuh lebih tinggi pada tahun 2023. Sejalan dengan pertumbuhan sektor pertambangan, ekspor luar negeri Papua tahun 2023 diperkirakan tumbuh melambat dibanding tahun 2022. Dari sisi permintaan, kinerja konumsi rumah tangga diprakirakan dapat terus tumbuh tinggi didorong peningkatan aktivtitas ekonomi masyarakat sejalan dengan peningkatan UMP sebesar 8,5% (yoy) pada tahun 2023.

Inflasi gabungan 3 kota IHK di Papua tahun 2023 diprakirakan kembali berada pada rentang target inflasi nasional seiring dengan prakiraan pelemahan tekanan harga pada komoditas energi.


Lampiran
Kontak
​Contact Center BICARA: (62 21) 131, e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Informasi Kantor Perwakilan BI ​Provinsi Papua


Halaman ini terakhir diperbarui 12/5/2023 11:33 AM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga