Pada triwulan IV 2023, perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tumbuh 4,00% (yoy), stabil dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,01% (yoy). Pertumbuhan ekonomi utamanya ditopang oleh lapangan usaha (LU) Perdagangan, LU Konstruksi, dan LU Industri Pengolahan. Maraknya ritel modern dan lokal yang diikuti dengan peningkatan mobilitas masyarakat, khususnya pada momentum HBKN Nataru, libur sekolah, dan pelaksanaan berbagai event besar, menjadikan LU Perdagangan sebagai sumber pertumbuhan tertinggi perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan IV 2023 sebesar 1,47%. Dari sisi permintaan, perekonomian ditopang oleh seluruh komponen pengeluaran yang tumbuh positif, kecuali Ekspor serta Impor Barang dan Jasa. Konsumsi Rumah Tangga memberikan andil tertinggi dalam perekonomian sebesar 2,26%. Secara keseluruhan tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tercatat 4,38% (yoy), stabil dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh 4,40% (yoy).
Sampai dengan triwulan IV 2023, realisasi pendapatan daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di wilayah Bangka Belitung mencapai Rp9,71 triliun atau turun 3,78% (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu. Realisasi tersebut setara dengan 97,06% dari total pagu. Sedangkan realisasi belanja APBD di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebesar Rp 10,86 triliun atau setara 91,39% total pagu, tumbuh 18,69% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara realisasi belanja APBN Kementerian/Lembaga yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai Rp3,29 triliun atau 98,02% dari pagu 2023.
Pada triwulan IV 2024, gabungan dua kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami inflasi 2,65% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,55% (yoy). Penurunan tekanan inflasi utamanya disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan kelompok transportasi. Pada triwulan IV 2023, Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 5,11% (yoy) dengan andil inflasi 1,74%. Sementara itu, kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 2,30% (yoy) dengan andil inflasi 0,34%. Inflasi pada periode laporan terjadi pada hampir seluruh kelompok pengeluaran, kecuali kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Secara spasial, Kota Pangkalpinang mengalami inflasi 2,01% (yoy) dan Kota Tanjungpandan mengalami inflasi 3,80% (yoy).
Kondisi stabilitas sistem keuangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada periode triwulan IV 2023 menunjukkan penguatan seiring dengan optimisme pelaku usaha dan rumah tangga terhadap pertumbuhan kondisi ekonomi. Pembiayaan korporasi dan rumah tangga dari perbankan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan IV 2023 mengalami peningkatan, sementara kinerja pembiayaan pada sektor UMKM tetap tumbuh positif namun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Pada triwulan IV 2023, transaksi nontunai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari nilai nominal transaksi kliring, QRIS, kartu kredit, dan uang elektronik yang tumbuh dibandingkan triwulan sebelumnya. Penetrasi transaksi digital melalui kanal QRIS semakin dalam tercermin dari penambahan jumlah merchant dan pengguna (user) baru dibandingkan pada triwulan IV 2023. Di sisi lain, transaksi tunai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami net outflow, seiring momen perayaan HBKN Natal dan Tahun Baru yang dirayakan secara masif oleh masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sehingga terjadi peningkatan konsumsi dan mobilitas masyarakat.
Kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Agustus 2023 terus menunjukkan perbaikan. Hal ini tercermin dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang meningkat disertai dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang menurun pada periode Agustus 2023. Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan IV 2023 juga mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu dari sisi tingkat pemerataan pendapatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki Gini Ratio terendah dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia.
Kinerja perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2024 diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2023, didorong oleh konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan investasi. Dari sisi Lapangan Usaha (LU), kinerja perekonomian diperkirakan didorong oleh LU Industri Pengolahan, LU Pertanian, dan LU Perdagangan. Sementara itu, tekanan inflasi pada tahun 2024 diperkirakan berada pada rentang target inflasi 2024 yaitu 2,5+1%.