Perekonomian Provinsi Banten melanjutkan pertumbuhan positif pada triwulan I 2022 yaitu sebesar 4,97% (yoy) atau sebesar 0,48% (qtq). Sinyal perbaikan ekonomi terindikasi dari berbagai sektor utama penopang perekonomian Banten. Dari sisi permintaan, keyakinan masyarakat akan kondisi perekonomian dan mobilitas yang semakin kuat menjadi key driven berlanjutnya pertumbuhan ekonomi di awal tahun 2022. Dibandingkan regional Jawa maupun Nasional, pertumbuhan ekonomi Banten triwulan I 2022 memang tercatat lebih rendah. Adapun perekonomian di regional Jawa maupun nasional masing-masing tumbuh sebesar 5,07% (yoy) dan 5,01% (yoy).
Secara umum, nominal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk wilayah Banten mengalami peningkatan di tahun 2022. Pendapatan mengalami peningkatan sementara dari sisi Belanja mengalami penurunan. Pada APBD Pemprov Banten, dominasi PAD dalam komponen pendapatan mencapai 73,2% yang didominasi oleh PKB dan BBNKB dengan realisasi mencapai 19,3%. Persentase realisasi belanja Pemprov Banten juga meningkat menjadi 14,5%.Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Banten pada triwulan I 2022 tercatat sebesar 3,00% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,91% (yoy). Di sisi lain, persentase realisasi APBN triwulan I 2022 di Provinsi Banten terpantau meningkat menjadi 16,0% dibandingkan 14,4% pada triwulan I 2021. Persentase realisasi didorong pada jenis DAK dan belanja pegawai.
Laju inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan historis 3 tahun terakhir yaitu sebesar 2,41% (yoy) serta realisasi inflasi Nasional dan regional Jawa yang masing-masing tercatat sebesar 2,64% (yoy) dan 2,49% (yoy). Secara spasial, inflasi Provinsi Banten pada triwulan I 2022 terjadi pada seluruh kota sampel IHK di Provinsi Banten. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Serang sebesar 3,87% (yoy) diikuti oleh Kota Cilegon sebesar 3,13% (yoy) dan Kota Tangerang sebesar 2,81% (yoy).
Intermediasi perbankan di Provinsi Banten tetap baik dan mendukung pemulihan ekonomi dengan stabilitas keuangan yang terjaga. Penyaluran kredit, asset, dan DPK tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Dari sisi Penyaluran Kredit/pembiayaan, berdasarkan lokasi proyek di Provinsi Banten pada triwulan I 2022 tercatat Rp385,18 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 12,43% (yoy), dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 9,18% (yoy). Secara nominal, DPK yang dihimpun oleh perbankan di Provinsi Banten sampai dengan triwulan I 2022 sebesar Rp245,93 triliun atau tumbuh sebesar 10,51% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 9,33% (yoy) atau sebesar Rp242,60 triliun. Aset perbankan di Provinsi Banten pada triwulan I 2022 tercatat sebesar Rp 274,82 triliun atau tumbuh sebesar 9,53% (yoy). Capaian ini meningkat dibandingkan triwulan IV 2021 yang tumbuh sebesar 8,5% (yoy).
Membaiknya perekonomian Provinsi Banten pada triwulan I 2022 serta masih berlangsungnya pandemi menjadi semakin meningkatkan preferensi masyarakat dalam bertransaksi secara nontunai. Secara nominal, transaksi melalui RTGS mencapai nilai Rp232,15 triliun, terkontraksi -0,23% (yoy). Nominal transaksi pada triwulan I 2022 tercatat sebesar Rp11,15 triliun atau tumbuh sebesar 0,85% (yoy). Sementara total perputaran uang melalui Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten tercatat mengalami net outflow sebesar Rp1,46 triliun menurun dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat net outflow sebesar Rp4,02 triliun
Seiring dengan mulai pulihnya perekonomian Banten, kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Banten mengalami perbaikan, sebagaimana ditandai dengan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka menjadi sebesar 8,53%. Hal ini didorong oleh peningkatan jumlah angkatan kerja disertai dengan menurunnya jumlah pengangguran dibandingkan posisi sebelumnya. Namun demikian, kesejahteraan hidup masyarakat di Provinsi Banten tercatat masih belum pulih. Pandemi Covid-19 memicu kenaikan Garis Kemiskinan yang meningkat pada September 2021 sebesar 3,23% dibandingkan Maret 2021.
Melihat dinamika perekonomian sampai sejauh ini, pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 sejalan dengan progress vaksinasi yang akan mendorong Konsumsi Rumah Tangga, Investasi, baik swasta maupun Pemerintah, dan kinerja ekspor baik antar daerah maupun luar negeri. Pertumbuhan ekonomi Banten tahun 2022 diprakirakan akan berada pada kisaran 5% - 6%. Peningkatan pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten tersebut akan tampak juga pada peningkatan tekanan inflasi pada tahun 2022. Namun, dengan koordinasi yang baik antar TPID dalam menjaga pasokan pangan, maka inflasi Provinsi Banten 2022 diprakirakan tetap berada dalam target pemerintah yaitu di kisaran 3,0±1% (yoy).