No.27/284/DKom
Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 24 – 28 November 2025
Pada akhir hari Kamis, 27 November 2025
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.635 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,27%.
- DXY[1] melemah ke level 99,56.
- Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke 3,994%.
Pada pagi hari Jumat, 28 November 2025
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.625 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun stabil di 6,27%.
Aliran Modal Asing (Minggu IV November 2025)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 27 November 2025 sebesar 72,54 bps, turun dibanding dengan 21 November 2025 sebesar 76,69 bps.
- Berdasarkan data transaksi 24 – 27 November 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp12,70 triliun, terdiri dari beli neto sebesar Rp2,01 triliun di pasar saham, Rp0,41 triliun di pasar SBN, dan Rp10,27 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 27 November 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp26,41 triliun di pasar saham, Rp3,30 triliun di pasar SBN, dan Rp145,26 triliun di SRBI.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Jakarta, 28 November 2025
Departemen Komunikasi
Ramdan Denny Prakoso
Direktur Eksekutif
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
