No. 23/116/DKom
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi
Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2021 tercatat sebesar 0,13% (mtm), meningkat dibandingkan
dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,08% (mtm). Perkembangan ini
dipengaruhi oleh peningkatan inflasi kelompok inti dan administered prices, di
tengah perlambatan inflasi kelompok volatile food. Secara tahunan,
inflasi IHK April 2021 tercatat 1,42% (yoy), sedikit
lebih tinggi
dari inflasi bulan lalu sebesar 1,37% (yoy). Ke depan, Bank Indonesia tetap
berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan
Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga
inflasi 2021
sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0% ± 1%. Koordinasi dengan Pemerintah
tersebut termasuk untuk menjaga inflasi pada bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri 1442 H.
Kelompok inti pada April 2021 mencatat inflasi
0,14% (mtm), meningkat dari realisasi bulan sebelumnya yang tercatat deflasi
0,03% (mtm). Peningkatan inflasi inti tersebut didorong oleh tekanan inflasi
komoditas emas perhiasan seiring kenaikan harga emas global dan peningkatan
permintaan musiman selama Ramadan. Secara tahunan, inflasi inti tercatat
sebesar 1,18% (yoy), sedikit menurun dibandingkan dengan inflasi Maret 2021 sebesar 1,21%
(yoy). Inflasi inti yang tetap rendah tidak terlepas dari pengaruh permintaan
domestik yang belum kuat, stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi
kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi.
Kelompok volatile food mengalami
inflasi 0,15% (mtm) pada April 2021, melambat dari bulan sebelumnya yang
tercatat inflasi sebesar 0,56% (mtm). Perlambatan tersebut didorong oleh deflasi
komoditas
hortikultura dan beras seiring masuknya masa panen. Perlambatan inflasi volatile
food yang lebih dalam tertahan oleh inflasi komoditas daging ayam ras dan
minyak goreng akibat peningkatan permintaan selama Ramadan dan kenaikan harga
global Crude Palm Oil. Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food
sebesar 2,73% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 2,49% (yoy).
Kelompok administered prices pada April
2021 mencatat inflasi sebesar 0,11% (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,02% (mtm). Perkembangan ini didorong
oleh peningkatan harga rokok, terutama rokok kretek filter, seiring transmisi
kenaikan cukai hasil tembakau yang berlanjut, serta kenaikan inflasi bahan bakar rumah
tangga. Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi
sebesar 1,12% (yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,88%
(yoy).
Jakarta,
3 Mei 2021
Kepala
Departemen Komunikasi
Erwin
Haryono
Direktur Eksekutif
Informasi tentang
Bank Indonesia
Telp. 021-131,
Email : bicara@bi.go.id
