Cerita BI

BI Icon

​​Departemen Komunikasi

8/16/2025 7:00 PM
Hits: 159

Sebuah Lembar, Seribu Perjalanan: Menyingkap Cerita di Balik Rupiah

Sebuah Lembar, Seribu Perjalanan: Menyingkap Cerita di Balik Rupiah

Sobat Rupiah, coba deh genggam uang di dompetmu sekarang. Rasakan teksturnya, lihat warna-warninya, perhatikan wajah pahlawan yang hadir di sana. Tahukah kamu, lembar yang sederhana itu sejatinya adalah jendela Indonesia

Di setiap lembar Rupiah, ada cerita tentang wastra, tarian, pahlawan, dan pulau-pulau yang mengenalkan kekayaan Indonesia ke mata dunia


Di Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI) 2025, kita diajak untuk mengulik lebih dalam tentang perjalanan "Jendela Indonesia" ini. Ternyata, sebelum sampai ke tangan kita, Rupiah sudah menempuh perjalanan panjang melalui 6P (Perencanaan, Pencetakan, Pengeluaran, Pengedaran, Pencabutan & Penarikan, dan Pemusnahan). Ini bukan sekadar proses birokrasi yang kaku, tapi lebih seperti orkestra besar dengan satu tujuan: memastikan Rupiah tetap menjadi kebanggaan kita semua.


Perencanaan: Merajut Masa Depan Rupiah

Perjalanan ini dimulai dari tahap perencanaan yang matang. Di tahap ini, Bank Indonesia memperkirakan kebutuhan uang masyarakat. Tapi bukan sekadar angka. Di sinilah wajah Rupiah ditentukan: siapa pahlawan yang akan diabadikan, motif budaya apa yang akan dipilih, hingga warna yang paling pas. Semua dipikirkan dengan penuh pertimbangan.


Untuk menentukan pahlawan yang akan menghiasi uang kita, koordinasi dilakukan dengan Kementerian Sosial. Bahkan untuk motif budaya seperti tenun Gringsing, izin diminta langsung ke lembaga adat setempat. Ini menunjukkan kalau Rupiah bukan milik pemerintah, tapi milik kita semua. Dia adalah cermin dari keberagaman dan kekayaan Indonesia yang sesungguhnya.


Pencetakan: Seni dan Teknologi dalam Setiap Goresan

Setelah dirancang, Rupiah pun masuk ke ruang pencetakan di Perusahaan Pencetakan. Ia tidak dicetak dari kertas biasa, melainkan dari serat kapas pilihan yang lebih kuat, lebih tahan lama, dan ramah lingkungan.

Di sinilah seni dan teknologi berpadu. Desain indah yang kita lihat disatukan dengan fitur pengaman canggih: microtext, benang pengaman, tinta khusus, hingga gambar tersembunyi. Semua itu dirancang agar Rupiah sulit dipalsukan, tetap aman, sekaligus tetap menjadi jendela Indonesia yang indah dipandang.

Pengeluaran: Rupiah Resmi Berlayar

Setelah selesai dicetak, Rupiah belum langsung beredar. Ia menunggu satu momen penting: pengeluaran resmi oleh Bank Indonesia, yang diumumkan dalam Lembaran Negara. Tahap pengeluaran ini bukan sekadar ceremonial, tapi momen bersejarah di mana Rupiah baru secara resmi diakui sebagai alat pembayaran yang sah. Rupiah yang baru keluar ini juga membawa misi khusus sebagai jendela Indonesia. Lewat desainnya, dia akan memperkenalkan kekayaan budaya dan sejarah kita ke seluruh dunia.


Pengedaran: Menjelajah Nusantara, Merajut Asa

​Rupiah lalu berpetualang! Tahap pengedaran ini adalah misi besar untuk memastikan setiap sudut Indonesia kebagian Rupiah yang cukup dan berkualitas. Bayangin, dari Sabang sampai Merauke, dari kota besar sampai desa terpencil, semua harus terjangkau. Ini adalah bagian dari Ekspedisi Rupiah Berdaulat, sebuah komitmen Bank Indonesia untuk memastikan kelayakan uang beredar hingga ke penjuru negeri. 


Dalam ekspedisi ini, Bank Indonesia bersinergi dengan berbagai pihak, seperti TNI AL dalam pemanfaatan moda transportasi laut. Tujuannya adalah agar ketersediaan uang kartal yang berkualitas dan sesuai kebutuhan dapat tersedia tepat waktu di seluruh wilayah Indonesia.


Proses distribusi ini juga menerapkan prinsip Green PUR dengan optimalisasi rute dan penggunaan kendaraan yang efisien bahan bakar. Jadi, sambil nganterin Rupiah ke seluruh nusantara, kita juga jaga lingkungan.


Pencabutan & Penarikan: Menjaga Kualitas dan Integritas

Setelah berpetualang, seperti manusia, Rupiah juga punya masa hidup. Tapi, pencabutan Rupiah dari peredaran bukan hanya karena lusuh atau usang. Alasan penting kenapa Rupiah harus ditarik salah satunya karena teknologi terus berkembang, fitur keamanan pada Rupiah juga harus selalu diperbarui agar tidak mudah dipalsukan.


Jadi, pencabutan Rupiah dari peredaran bukan berarti uang tersebut tidak berharga lagi, justru dilakukan demi menjaga kepercayaan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat dalam bertransaksi.


Pemusnahan: Akhir Perjalanan yang  Ramah Lingkungan

Setiap cerita punya akhirnya, begitu juga dengan Rupiah. Uang yang sudah ditarik dan nggak bisa diperbaiki lagi akan dimusnahkan dengan cara yang ramah lingkungan. Proses pemusnahan ini bukan sekadar "dibakar" atau "dibuang". Ada prosedur khusus yang memastikan uang benar-benar hancur dan nggak bisa disalahgunakan. 


Bahkan, pengolahan limbah uang hasil pemusnahan pun dikelola dengan baik sesuai standar lingkungan. Limbah uang ini telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti bahan bakar alternatif untuk pembangkit listrik, bahan baku pupuk, dan lain-lain, menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan hingga akhir siklus hidup Rupiah.


Yang menarik, penggunaan bahan kapas berkualitas tinggi sejak awal ternyata bikin Rupiah lebih awet, sehingga frekuensi pemusnahan bisa dikurangi. Ini win-win solution: Rupiah lebih tahan lama, lingkungan lebih terjaga.


Merawat Rupiah, Menjaga Indonesia

Sobat Rupiah, perjalanan panjang ini mengajarkan satu hal penting: Rupiah tidak lahir dengan mudah. Ia melewati proses yang panjang, menguras biaya besar, melibatkan berbagai pihak, dan waktu yang tidak sebentar.

Karena itu, mari kita cintai Rupiah dengan cara sederhana: jangan melipat, mencoret, atau merobeknya. Rawat Rupiah, agar masa hidupnya panjang, proses produksinya lebih efisien, dan bumi tetap lestari.

Karena di setiap lembar Rupiah, tersimpan seribu perjalanan, seribu cerita, dan seribu harapan untuk Indonesia.
Cinta, Bangga, Paham Rupiah. Itulah cara kita menjaga jendela Indonesia tetap terang, untuk generasi hari ini dan esok.



Lampiran
Kontak

Contact Center Bank Indonesia Bicara: (62 21) 131

e-mail : bicara@bi.go.id
​Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB​​​​​
Halaman ini terakhir diperbarui 8/16/2025 7:35 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?
Tag :

Baca Juga